Perasaan Inferioritas Pada Dewasa Awal
Qory Tri Risqia1, Wahyu Aulizalsini Alurmei2
E-mail: qorytrisqia22@gmail.com; wahyu.aulia@dsn.ubharajaya.ac.id
Fakultas Psikologi, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Pengaplikasian Tes IQ Stanford-Binet (IST) dan 16 Personal Factors (16PF) dalam konteks gangguan kepribadian menghindar (Avoidant Personality Disorder, APD) dan kompleks inferioritas digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif, sedangkan 16PF mengeksplorasi faktor kepribadian. Gangguan kepribadian menghindar ditandai oleh ketakutan sosial dan rasa tidak aman dalam interaksi sosial, sementara kompleks inferioritas melibatkan perasaan rendah diri yang dalam. Studi menunjukkan bahwa IST dapat memberikan wawasan tentang kecerdasan individu dengan APD, sementara 16PF dapat mengidentifikasi pola kepribadian yang mungkin terkait dengan gejala kompleks inferioritas (Pertiwi et al., 2023). Konseling eksistensial humanistik dengan teknik Client Centered Person digunakan sebagai metode intervensi. Pemahaman ini penting untuk pengembangan diagnosis yang akurat dan perawatan yang efektif bagi individu yang terpengaruh oleh kedua kondisi ini.
Dewasa awal merupakan fase dewasa pertama setelah menyelesaikan fase remaja. Dewasa awal disebut juga fase emerging adulthood atau masa peralihan dari remaja ke dewasa. Masa dewasa awal sebagai masa yang berlangsung dari usia 18 hingga 25 tahun. Fase dewasa awal ditandai dengan tugas perkembangan seperti membangun kedekatan/intimacy dengan orang lain, menyelesaikan masalah, dan memiliki kesadaran diri, empati, dan kemampuan untuk mengkomunikasikan emosi (Santrock, 2012).
Menurut Santrock (2012) dewasa awal adalah periode penting dalam perkembangan pribadi dan sosial seseorang, di mana individu mulai mengeksplorasi identitas dan menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Salah satu tantangan yang sering muncul adalah kompleks inferioritas, sebuah kondisi psikologis yang dapat mempengaruhi cara seseorang merasa tentang diri mereka sendiri dan interaksinya dengan dunia sekitar. Kompleks inferioritas mengacu pada perasaan yang mendalam dan konstan tentang ketidakmampuan atau ketidakberdayaan relatif terhadap orang lain atau standar yang ditetapkan.
Dalam konteks dewasa awal, kompleks inferioritas sering kali dapat mempengaruhi perkembangan karir, hubungan interpersonal, dan kesejahteraan emosional seseorang. Ini dapat timbul dari berbagai pengalaman masa lalu, seperti pengalaman di sekolah, keluarga, atau lingkungan sosial yang membuat individu merasa kurang berharga atau tidak kompeten (Hidayat, 2011).