Oleh: Tugimin Supriyadi
Kemajuan teknologi ternyata tidak dapat memungkiri peran medis, psikologi dan parapsikologi dalam menangani klien. Berbagai Upaya dilakukkan agar dapat menyembuhkan klien atau pasien dalam sebutan medis. Film Dark Nuns menggambarkan hal ini, dalam perjuangan tenaga Kesehatan, baik, dokter, perawat maupun Canayang. Canayang (baca: parapsikologi) berperan besar membangun sebuah keyakinan untuk para pengambil keputusan dalam organisasi pelayanan kesehatan, bahwa penyembuhan klien membutuhan sentuhan parapsikologi selain dari sisi medis dan psikologi.
Awal berkembangnya psikologi diperkuat dengan teori besar Psikoanalisa, Behavior dan Humanistik, dan juga kognitif.
Kemudian Psikoanalisan, Behavior dan Humanistik serata koqnitif itu diperkuat dengan munculnya Psikologi Transpersonal.
Sekali lagi film Film Dark Nuns memberikan Gambaran kepada kita begitu pentingnya mengkombain, mempersatukan dan memanfaatkan beberapa aliran, atau teori atau ilmu baku untuk satu tujuan “kesembuhan klien.”
Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental manusia memiliki berbagai teori yang memberikan pemahaman tentang bagaimana manusia berpikir, merasakan, dan berperilaku. Teori-teori ini membantu kita memahami kompleksitas pikiran dan tindakan manusia dari berbagai sudut pandang. Empat teori psikologi utama tentang manusia: Psikoanalisis, Behaviorisme, Humanistik, dan Kognitif.
- Teori Psikoanalisis, dari Sigmund Freud menekankan pentingnya alam bawah sadar dalam mempengaruhi perilaku manusia. Menurut Freud, pikiran manusia terbagi menjadi tiga bagian: id, ego, dan superego.
Id: Bagian dari kepribadian yang berisi dorongan primitif dan instingtif. Id beroperasi berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle), yang mencari kepuasan instan.
Ego: Bagian yang berurusan dengan realitas dan berusaha untuk memenuhi keinginan id secara realistis dan sesuai dengan norma sosial.
Superego: Bagian yang merepresentasikan nilai-nilai moral dan etika yang diinternalisasi dari orang tua dan masyarakat.
Freud juga memperkenalkan konsep mekanisme pertahanan (defense mechanisms), seperti represi, proyeksi, dan sublimasi, yang digunakan oleh ego untuk mengatasi kecemasan.
Begitu diagung agungkannya Psikoanalisis bukan berarti Psikoanalisasi tidak punya kelemahan. Psikoanalisis telah berkontribusi besar pada pemahaman tentang pentingnya alam bawah sadar dan pengalaman masa kecil. Namun, teori ini sering dikritik karena kurangnya dasar empiris dan dianggap terlalu deterministik serta seksual.