Noam Chomsky juga menjadi tokoh penting dalam perkembangan psikologi politik, karena Noam Chomsky dikenal sebagai seorang ahli linguistik dan kritikus sosial, Chomsky juga memberikan kontribusi penting dalam psikologi politik. Melalui karya-karyanya tentang propaganda, media, dan kontrol sosial, Chomsky menganalisis bagaimana kekuasaan politik menggunakan media untuk membentuk opini publik dan mengendalikan masyarakat.
Kita perlu mengetahui dan memahami aspek utama yang sering dibahas dalam psikologi politik sehingga kitab bisa memanfaatkan untuk kemaslahatan dalam berpolitik. Aspek tersebut seperti, Sikap Politik. Sikap politik merujuk pada pandangan atau perasaan individu terhadap isu-isu politik, partai, atau calon pemimpin. Psikologi politik meneliti bagaimana sikap ini terbentuk, bagaimana mereka berubah, dan bagaimana mereka mempengaruhi perilaku pemilih, termasuk mekanisme kognitif yang terlibat, seperti pengaruh bias konfirmasi dan kecenderungan untuk mendukung pandangan yang telah ada sebelumnya.
Selanjutnya kita juga perlu memahami motivasi dan emosi dalam Politik. Karena, Emosi memainkan peran yang sangat besar dalam politik. Ketakutan, harapan, kebanggaan, atau kemarahan dapat memengaruhi perilaku politik, baik dalam bentuk partisipasi dalam pemilu, demonstrasi, atau dalam pilihan terhadap seorang pemimpin. Psikologi politik mengeksplorasi bagaimana emosi ini digunakan dalam kampanye politik untuk memengaruhi opini publik dan tindakan politik.
Kemudian memahami juga Identitas Kelompok, Dimana Identitas politik sering kali berhubungan dengan identitas kelompok, baik itu berdasarkan etnisitas, agama, kelas sosial, atau bahkan pandangan ideologi tertentu. Psikologi politik mengkaji bagaimana identitas kelompok ini membentuk sikap politik individu dan dapat memicu polarisasi politik, memperkuat afiliasi dengan kelompok tertentu, dan mengarah pada konflik antar kelompok.
Tak kalah penting dalam berpolitik juga mengenal persepsi terhadap kekuasaan dan otoritas,
Karena salah satu fokus utama dalam psikologi politik adalah bagaimana individu dan kelompok memandang kekuasaan dan otoritas, serta bagaimana hal tersebut memengaruhi kepatuhan atau perlawanan terhadap pemerintah dan struktur kekuasaan. Hal ini mencakup studi tentang legitimasi kekuasaan, ketakutan terhadap otoritarianisme, dan cara-cara bagaimana pemimpin politik menggunakan simbolisme dan retorika untuk membangun kekuatan dan dukungan.
Dampak media juga penting dalam berpolitik, karena pengaruh sosial dan media juga berfokus pada bagaimana media dan pengaruh sosial memengaruhi persepsi politik. Ini mencakup studi tentang propaganda, framing, dan cara-cara media membentuk opini publik dan memotivasi tindakan politik. Media sosial, khususnya, telah menjadi medan yang sangat penting dalam memengaruhi opini politik dalam dekade terakhir, menciptakan ruang bagi individu untuk berbagi pandangan mereka secara langsung dan memengaruhi orang lain.