Mengenal Psikologi Politik

oleh

Mengenal Psikologi Politik

Oleh : Tugimin Supriyadi

Hiruk pikuk kampanye Pilkada serentak seluruh Indoenesia menarik untuk diperbincangkan. Perbincangan itu menjadi kian terasa menggelikan ketika kita mencermati perilaku kontestan, pemilih maupun orang-orang yang terlibat dalam Pemilukada. Pandangan penulis sebagian besar peserta Pemilukada, dan juga team suksesnya sampai dengan saat ini dalam berpolitik masih terkesan ke kanak-kanakan.  Kenapa politikus kita sebagian besar masih kekanak-kanakan? Karena sebagaian individu-individu yang terlibat dalam politik praktis dalam berkampanye masih sering mencari kelemahan dan kekurangan kandidat lain. Padahal untuk saat ini pemilih kian cerdas dalam menentukan pilihan, sehingga dengan bermodalkan data kelemahan dan kejelekan serta kekurangan kandidat lain tidaklah  cukup. Diperlukan terobosan terkini dan ide-ide kreatif yang mempu diujudkan dalam visi dan misi yang lebih mengena untuk calon pemilih.

INFO lain :  Jokowi dan Suara Pengusaha

Psikologi politik diharapkan mempu memberikan suntikan variasi penyajian dalam berpolitik yang santun, tanpa mencari keemahan dan kekurangan kandidat lain. Psikologi politik adalah cabang ilmu yang mempelajari bagaimana proses mental, emosional, dan perilaku individu maupun kelompok memengaruhi tindakan politik, keputusan politik, dan dinamika sosial yang lebih luas. Ini mencakup analisis terhadap sikap politik, persepsi, motivasi, identitas kelompok, serta interaksi antara individu dan struktur politik. Dalam konteks ini, psikologi politik mencoba menjelaskan bagaimana faktor psikologis berperan dalam membentuk pola-pola politik dan kebijakan yang ada.

INFO lain :  Melawan Kotak Kosong dalam Pilkada

Beberapa tokoh dalam psikologi politik adalah ilmuwan yang berkontribusi signifikan dalam memahami bagaimana faktor psikologis mempengaruhi dinamika politik, baik pada level individu maupun kelompok. Seperti halnya dengan Gustave Le Bon. Le Bon adalah seorang psikolog sosial asal Prancis yang sangat berpengaruh pada psikologi massa dan politik. Karyanya yang terkenal, The Crowd: A Study of the Popular Mind (1895), menyelidiki bagaimana individu dalam kerumunan atau massa kehilangan kontrol diri dan bagaimana mereka dapat dipengaruhi oleh pemimpin atau ideologi tertentu. Karyanya ini menjadi dasar untuk memahami perilaku politik massa dan manipulasi psikologis dalam konteks politik.

INFO lain :  Bimbingan Kelompok Teknik Sosio Drama untuk Mencegah Bullying

Tak kalah penting tokoh psikologi politik  Philip Zimbardo, yang  dikenal dengan eksperimen Prison Experiment yang terkenal, yang menunjukkan bagaimana situasi sosial dan dinamika kelompok dapat mempengaruhi perilaku individu, bahkan dalam konteks kekuasaan yang ekstrem. Penelitiannya berkontribusi pada pemahaman tentang bagaimana kekuasaan dan otoritas dapat mendorong individu untuk melakukan tindakan yang tidak manusiawi, yang sangat relevan dalam konteks politik, terutama terkait dengan penyalahgunaan kekuasaan dan tirani.