Semarang – INFOPlus. Sejumlah oknum anggota Satpol PP Kota Semarang diduga melakukan penganiyaan ke penjual kopi keliling. Kasus tersebut dilaporkan ke polisi.
Apes dialami penjual kopi keliling bernama Mahendra Cahya Wicaksono (22), warga Semarang. Ia mendapat perlakuan kekerasan dari beberapa oknum anggota Satpol PP Kota Semarang saat berjualan di Jalan Pahlawan, Senin (20/10) sekira pukul 00.00 WIB.
Tak hanya dipukuli, gerobak dagangannya juga diambil paksa. Mencari keadilan atas tindakan sewenang-wenang petugas penegak Perda, korban melapor ke Mapolrestabes Semarang, Selasa (21/10).
Kuasa hukum korban dari Kantor Bantuan Hukum Novel Bakrie, Enggar Darmawan menyatakan tindakan kekerasan oknum ASN Pemkot Semarang ini sudah melewati batas tugas dari Satpol PP. Pihaknya telah melaporkan dugaan penganiayaan tersebut ke Polrestabes Semarang.
“Tidak ada pemberitahuan, tiba-tiba korban diambil paksa gerobak daganganya dan fatalnya lagi, petugas tersebut juga melakukan penganiayaan terhadap klien kami, pedagang tersebut,” ungkapnya usai membuat pelaporan di SPKT Polrestabes Semarang.
Dijelaskan, tindakan ambil paksa gerobak dagangan dan hingga melakukan pemukulan kepada pedagang tersebut, sangat tidak manusiawi.
“Kami bersama korban telah melakukan laporan polisi yang saat ini pada tahapan aduan secara resmi dan tadi sudah diterima aduan (laporan) tersebut oleh petugas SPKT Polrestabes Semarang,” kata dia.
Korban Marhendra Cahya Wicaksono bersama tim kuasa hukum melaporkan setidaknya ada tujuh hingga 10 orang anggota Satpol PP yang melakukan pemukulan
“Untuk pelaku yang dilaporkan tujuh sampai 10 orang. Untuk identitas belum tahu,tapi yang pasti untuk Satpol PP, ada jadwalnya yang tugas siapa,” pungkas Enggar.
Sementara itu, Sekretaris Satpol PP Kota Semarang, Marthen Da Costa mengaku belum mengetahui adanya laporan tersebut. Bahkan ia baru mendengar adanya dugaan penganiayaan anggotanya.
Hanya saja Marthen berjanji akan melakukan klarifikasi kepada anggotanya yang saat itu sedang bertugas, guna mengetahui kebenaran ataupun kepastian kejadian yang sebenarnya di lapangan.
“Saya baru tahu kalau ada pelaporan ke polisi terkait dugaan pemukulan terhadap PKL. Nanti saya perintahkan pimpinan bidang Tibum untuk mengklarifikasi kepada anggota yang di lapangan saat kejadian untuk didengar keterangannya juga,” tukas dia kepada wartawan. (Mh) []