Faktor Penyebab KDRT dan Solusinya Versi Psikolog

oleh
Gambar hanya ilustrasi. Sumber: Google

Semarang – INFOPlus. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bukan peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba. Psikolog menyebut ada sejumlah faktor yang mempengaruhi.

Data Komnas Perempuan menyebut selama 17 tahun, mulai 2004 hingga 2021, setidaknya ada 544.452 kasus KDRT. Dari data tersebut juga menunjukkan KDRT lebih banyak dialami pihak istri.

Masifnya kasus KDRT menimbulkan tanda tanya, bagaimana bisa seorang suami tega menganiayai istrinya, padahal korban adalah orang yang dicintainya.

Psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Dr Tugimin Supriyadi memberikan penjelasan mengenai faktor-faktor yang menjadi penyebab kekerasan dalam rumah tangga.

Supriyadi menyebut, setidaknya terdapat tiga faktor yang menyebabkan KDRT terjadi, yakni faktor biologis, psikologis, dan sosial.

INFO lain :  Muda - Tajir, Berkat Usaha Sendiri

“Ketiga hal tersebut setidaknya menjadi alasan mengapa pelaku KDRT tega melakukan aksinya,” tutur pria yang juga pengamat kepolisian ini.

Faktor pertama, yakni faktor biologis, berkaitan dengan kedewasaan seseorang.

“Bagaimana faktor biologis bisa menyebabkan seseorang tega melakukan penganiayaan terhadap istri? Nah, ini kita lihat barangkali sebelum melakukan penganiayaan ada permasalahan yang buntu, yang tidak dapat diselesaikan bersama,” beber dia.

“Misalnya istri tidak mau melayani sang suami, yang pertama. Kedua bisa jadi faktor lain, suatu contoh seorang istri itu dicurigai ada main dengan lelaki lain atau karena cemburu buta, sehingga menyebabkan sang suami ini menjadi emosi, marah, dan tidak terkendali. Hingga akhirnya melakukan penganiayaan terhadap istri,” sambungnya.

INFO lain :  Menanti Asa, Nasib Dosen Indonesia di Tahun 2021

Terkait dengan faktor biologis ini solusinya adalah kedewasaan mental. Individu yang sudah dewasa tentu dapat melakukan penyelesaian masalah dengan baik dan menghindari kebuntuan masalah. Dengan demikian KDRT tidak akan terjadi.

Faktor psikologis, lanjut Supriyadi, berkaitan dengan defence mechanism atau mekanisme pertahanan diri seseorang.

“Faktor psikologis itu bisa jadi istri itu memperlakukan suami seolah-olah tidak punya harga diri. Itu yang sangat sangat memengaruhi daya berpikir seseorang, memengaruhi defence mekanisme seseorang, sehingga akhirnya menjadi stres. Ketika stres dan emosi tidak bisa dikendalikan diri, seseorang bisa melakukan kesalahan, melakukan penganiayaan terhadap istri sendiri. Ini yang dari faktor psikologis,” bebernya.

INFO lain :  Pilih Diam, Sikapi Tudingan Selingkuhan

Penyebab KDRT selanjutnya adalah faktor sosial. Faktor ini berkaitan dengan self esteem atau harga diri.

“Kalau dari faktor sosial karena istri melakukan tindakan yang diluar umum. Misalnya istri melakukan selingkuh, ini sama saja kembali ke harga diri lelaki tadi, harga diri suami tadi. Dia di mata masyarakat seolah-olah tidak ada harga dirinya. Suami kok ditinggal selingkuh sama istri?“