Semarang – INFOPlus. Pemkot Semarang kenalkan hasil penelitian Badan Riset Inovasi Nasional atau BRIN yang akan diterapkan di Kota Semarang, yaitu BBM setara bio solar bernama petasol.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyambut baik inovasi BBM setara bio solar dari sampah plastik tersebut. Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita ini menyebut akan mengimplementasikan hasil riset BRIN ini sebagai upaya mengurangi sampah plastik.
“Pengolahan sampah plastik menjadi BBM ini sangat luar biasa. Selain kita bisa membantu untuk petani untuk pertanian juga bisa membantu sebagai bahan bakar kapal-kapal para nelayan,” papar Mbak Ita lewat siaran pers diterima Senin (3/6).
Mbak Ita berencana menggerakkan masyarakat melalui bank sampah untuk mewujudkan Semarang bebas sampah. Caranya, dimulai dari pilah pilih sampah rumah tangga.
Ia menyebut, sampah basah, bisa dimanfaatkan untuk pupuk organik maupun eco enzym. Sedangkan sampah plastik bisa diolah dengan teknologi Faspol menjadi BBM Petasol.
“Bisa masuk e-katalog dan nantinya akan kita bagikan kepada bank sampah atau masyarakat yang daerahnya memiliki banyak sampah. Itu BBM-nya bisa langsung dimanfaatkan petani untuk traktor, mesin pemotong rumput. Minimal bisa mengurangi biaya, sehingga masyarakat khususnya petani dan nelayan bisa sejahtera,” terang dia.
Diketahui, petasol merupakan bahan bakar minyak setara bio solar yang berasal dari sampah plastik. Menggunakan teknologi Faspol 5.0, ini merupakan inovasi mesin fast pyrolosis yang mampu mengolah sampah plastik menjadi energi baru berupa bahan bakal petasol.
Peneliti Ahli Utama BRIN Organisasi Energi dan Manufaktur, Tri Martini Patria mengatakan, inovasi teknologi ini hasil kerja sama dari akar rumput bank sampah Banjarnegara dengan pihaknya.
“Jadi di BRIN, ada satu skema untuk mengangkat inovasi anak bangsa yang bukan hanya dari peneliti di BRIN. Ini boleh siapa saja, artinya masyarakat di Indonesia itu boleh punya inovasi dan kemudian diuji, risetnya melalui BRIN. Salah satunya Faspol 5.0 yang produknya bernama petasol,” ujar Tri.
Alat ini bisa menghasilkan produk berupa bahan bakar minyak setara dengan bio solar yang digunakan untuk mesin diesel.
“Faspol ini karena berbahan dasar minyak, sehingga kami memberi nama Petasol. Petasol ini adalah bahan bakar yang dihasilkan dari sampah plastik,” jelasnya.
Pengolahannya sendiri, dari bahan bakar sampah plastik yang diolah dengan sistem pembakaran yang minim emisi. Klasifikasinya sampah plastik residu yang biasanya terbawa aliran air, sungai, sentra produksi padi seperti bungkus plastik kresek, sachetan.