Semarang – INFOPlus. Langkah tanggap bencana dilakukan pemerintah seiring banjir yang melanda Kota Semarang. Evakuasi warga terdampak, pendirian dapur umum hingga distribusi bantuan makanan dan obat menjadi fokus awal penanganan.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkap upaya evakuasi menjadi fokus perhatian dalam penanganan korban banjir kali ini. Di sisi lain, pendirian dapur umum logistik dan pendistribusian obat-obatan juga terus dilakukan.
Hal itu disampaikan Mbak Ita, sapaan Wali Kota Semarang, saat meninjau sejumlah titik banjir, Kamis (14/3). Dalam kesempatan itu, Mbak Ita memimpin langsung jalannya evakuasi masyarakat terdampak.
“Sementara evakuasi 12 orang di Taman Hasanudin, Kuningan, kemudian 15 orang di Kecamatan Gayamsari. Lalu di sekitar kampus USM ada 100-an orang dari Tlogosari dan Muktiharjo,” katanya di lokasi tinjauan banjir di Jalan Raya Kaligawe, Kecamatan Gayamsari.
Mbak Ita mengungkapkan, mayoritas masyarakat yang terdampak banjir, enggan dievakuasi atau diungsikan. Mereka memilih bertahan di rumahnya masing-masing dengan alasan menjaga barang berharga.
Ada pula yang beralasan kondisi genangan air tak terlalu dalam, dan rumah mereka berlantai dua. Tak sedikit pula, warga yang memilih mengungsi di rumah kerabatnya yang tak terdampak banjir.
Kendati begitu, Pemkot Semarang memastikan Basarnas bersama TNI-Polri, PMI dan sukarelawan kebencanaan bersiapsiaga penuh untuk melakukan evakuasi atau memberikan pertolongan kepada warga terdampak.
Kini, pos dapur umum juga telah didirikan di lima lokasi. Dapur umum induk ditempatkan di Balai Kota Semarang. Lainnya berada di Kecamatan Semarang Utara, Kecamatan Gayamsari, Universitas Semarang (USM), dan Kecamatan Genuk.
“Kami juga menyuplai makanan siap saji, di antaranya kemudian juga ada roti, dan air minum,” ujar dia.
Kini, pihaknya juga tengah berkomunikasi dengan Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana dan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini terkait bantuan ke warga korban banjir.
“Semoga bantuan-bantuan juga bisa segera dikirimkan ke Kota Semarang,” ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya belum bisa memberikan data berapa banyak masyarakat yang terdampak. Kendati begitu, Mbak Ita menyebut, setidaknya ada enam kecamatan yang terdampak, yakni Kecamatan Gayamsari, Genuk, Pedurungan, Semarang Utara, dan Kecamatan Tugu.
Upaya mengurangi genangan, Mbak Ita memastikan pompa-pompa telah dioptimalkan, baik milik Pemkot Semarang maupun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Termasuk menambah pompa portabel yang ditempatkan di sejumlah titik banjir. (Ags/Mw)