Wali Kota Semarang Dukung KH Sholeh Darat Jadi Pahlawan Nasional

oleh
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat menghadiri Maulidurrasul dan Haul KH Sholeh Darat ke-123 di kompleks TPU Bergota, Randusari, belum lama ini. (Foto: Dok)
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat menghadiri Maulidurrasul dan Haul KH Sholeh Darat ke-123 di kompleks TPU Bergota, Randusari, belum lama ini. (Foto: Dok)

Semarang – INFOPlus. Pemkot Semarang mendukung upaya para ulama mengusulkan nama KH Sholeh Darat sebagai pahlawan nasional. Bahkan nama KH Sholeh Darat akan diabadikan di salah satu ruas jalan di Semarang.

Diketahui, Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang menggelar seminar Genealogi Nasionalisme Indonesia dalam Kitab KH Sholeh Darat bersama PCNU Kota Semarang.

Kegiatan tersebut digelar untuk mengusulkan KH Sholeh Darat sebagai pahlawan nasional dan berlangsung sacara hybrid di kampus Unwahas Sampangan pada Jumat (19/4).

Tak hanya itu, di bawah komando Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Pemkot Semarang berencana melakukan penggantian nama ruas jalan Kiai Saleh menjadi KH Sholeh Darat.

Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu, telah menginstruksikan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) untuk membuat story telling sejarah panjang perjuangan KH Sholeh Darat yang bisa diakses secara digital lewat scan barcode.

Hal ini disampaikan Mbak Ita usai menghadiri Maulidurrasul dan Haul KH Sholeh Darat ke 123 beberapa waktu yang lalu.

“Haul tahun ini jelas berbeda, karena sudah mulai proses pengusulan nama KH Sholeh Darat menjadi pahlawan Nasional. Beliau ini merupakan salah satu tokoh pergerakan agama Islam di Kota Semarang,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (24/4).

Nama KH Sholeh Darat telah banyak dikenal masyarakat. Hal ini karena ia merupakan guru dari para tokoh nasional, seperti Raden Ajeng (RA) Kartini, Kiai Hasyim Asy’ari, dan Kiai Ahmad Dahlan.

KH Sholeh Darat memiliki nama lengkap Muhammad Sholeh bin Umar Al-Samarani. Sebutan Darat diambil dari nama kawasan beliau tinggal pada saat di kawasan Darat, Semarang Utara.

“Kami ingin menghormati dan mengenang beliau, sehingga Pemkot Semarang sesuai keinginan para kiai untuk mewujudkan jalan di Jalan Bendungan Randusari, Semarang Selatan menjadi Jalan bernama KH Sholeh Darat,” kata Mbak Ita.

Mbak Ita telah menginstruksikan ke Dinas Perhubungan (Dishub) untuk memproses penggantian nama jalan menjadi Jalan KH Sholeh Darat.

“Nanti seremoni pencanangan papan nama jalannya akan dilakukan usai upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-477 Kota Semarang pada tanggal 2 Mei 2024,” ujarnya.

Mbak Ita juga mengusulkan untuk membuat prasasti yang ada di area makam KH Sholeh Darat. Prasasti tersebut serupa dengan building signage yang sudah ada di Kota Lama Semarang.

“Saya akan meminta Diskominfo membuat scan barcode (QR Code), agar pengunjung bisa tahu story telling sejarah panjang KH Sholeh Darat dengan cara digital,” paparnya.