Hindari Bullying dengan Pemahaman Moral pada Anak

oleh

Jakarta – INFOPlus. Orang tua perlu mengajarkan pemahaman moral sejak usia dini agar anak tidak menjadi pelaku perundungan di kemudian hari.

“Seorang anak dari kecil dari tingkat balita harus diajarkan apa yang namanya moral. Moral itu kemampuan manusia untuk membedakan baik dan buruk,” kata psikolog dari Universitas Indonesia, Dr Rose Mini Agoes Salim.

Menurut psikolog yang akrab disapa Romi itu, stimulasi moral kepada anak sejak usia balita merupakan upaya paling efektif agar anak terhindar dari sifat maupun perilaku negatif saat beranjak dewasa. Pemahaman moral itu tidak bisa diajarkan hanya dengan istilah saja tetapi harus dipahami secara menyeluruh yang meliputi empati, nurani, dan kontrol diri.

INFO lain :  Positif, Harus Masuk Ruang Perawatan

“Ajarkan anak untuk memiliki empati memahami perasaan dan keinginan orang lain dari kecil. Kemudian ada nurani, yaitu kemampuan manusia untuk kemudian tidak melakukan hal-hal buruk karena ada aturan nilai-nilai yang ditanamkan orang tua sejak kecil, serta kontrol diri,” ujarnya.

Pamer eksistensi diri

Ia menjelaskan kasus perundungan biasanya dilakukan oleh anak yang memiliki kekuatan lebih besar terharap anak yang lemah, baik secara fisik maupun keberanian, sebagai bentuk eksistensi diri. Dampak jangka panjang jika praktik bullying terus terjadi maka korban perundungan akan memiliki rasa cemas, ketakutan, yang kemudian menimbulkan stres.

INFO lain :  KONI Kota Semarang Langgar Ketentuan Terkait LPJ dan Kepengurusannya

“Karena stres anak jadi tidak semangat ke sekolah. Kalau itu terus terjadi, lama kelamaan bisa menjadi depresi,” jelasnya.

ak hanya pada korban, dampak buruk juga akan terjadi pada pelaku perundungan jika tidak segera mendapatkan bantuan dari lingkungan sekitar.

INFO lain :  Rektor UNNES, Rektor UGM dan Kapolda Jateng Digugat

“Nanti dia berpikir bahwa eksistensi dirinya bisa didapatkan dengan cara membully orang atau menjadi orang yang memiliki kemampuan untuk menjadi dominan,” ucap Romi.

Upaya lain yang bisa dilakukan untuk menghindari anak menjadi pelaku bullying adalah dengan mengenali potensi anak di luar pendidikan, seperti olahraga maupun kesenian, sehingga anak tersebut dapat meraih eksistensi di jalur yang positif. (Nay)

 

Naskah & Foto, Sumber: Tempo