Semarang – INFOPlus. Logbook pemantauan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS PPDS Undip mendapat apresiasi dari Kementerian Kesehatan atau Kemenkes.
Selain itu, logbook pemantauan mahasiswa PPDS yang dibuat Fakultas Kedokteran UNDIP ini kemungkinan dipakai di seluruh Indonesia. Bahkan sudah akan diujicobakan di salah satu universitas di Sulawesi.
Hal tersebut disampaikan Rektor Undip, Prof Suharnomo, dalam acara character building bertajuk PPDS yang Bermartabat dan Bermanfaat Menuju Indonesia Emas untuk PPDS dan PPDS Subspesialis, Fakultas Kedokteran Undip, di Muladi Dome, Tembalang, Sabtu (4/1).
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber ternama, Dr (HC) H Ary Ginanjar Agustian, membawakan materi character building ESQ untuk 1.054 mahasiswa PPDS dari 19 Prodi PPDS yang ada di FK Undip.
Character building sendiri merupakan salah satu action plan yang dilaksanakan Fakultas Kedokteran Undip bersama Rumah Sakit Umum Pendidikan Kariyadi untuk membenahi sistem pendidikan di PPDS di bawah monitoring Itjen Kemendikti dan Itjen Kementrian Kesehatan.
Dalam sambutannya, Prof Suharnomo menyampaikan rasa bangganya karena logbook yang dibuat oleh FK Undip untuk pemantauan PPDS mendapat apresiasi dari Itjen Kemenkes.
“Kita sangat senang, Itjen Kemenkes mengapresiasi model logbook yang dibuat Fakultas Kedokteran Undip dan mudah-mudahan akan dipakai di seluruh Indonesia. Tentu kami sangat bangga, ada banyak hal yang harus diperbaiki dan kami bisa berkontribusi besar di dalamnya,” tutur dia.
“Aplikasi logbook ini memberikan informasi transparan terkait proses pembelajaran di PPDS Undip karena bisa dilihat oleh siapapun oleh mahasiswa, orang tua, rumah sakit jaringan dan juga oleh program studi,” sambungnya.
Sebagai gambaran, logbook sendiri merupakan aplikasi yang saat ini digunakan FK Undip untuk memantau kegiatan mahasiswa PPDS Undip agar jam kerja tidak melebihi batas waktu, yaitu 80 jam per minggu. Logbook ini dan juga menyediakan berbagai fitur lainnya, termasuk aduan.
Sementara, Wakil Rektor IV Undip, Wijayanto, Ph.D. mengatakan, ada 35 action plan yang harus dilaksanakan untuk perbaikan sistem pendidikan di PPDS, dengan rincian 17 dilaksanakan bersama dengan RSUP Karyadi, sembilan dilaksanakan mandiri oleh FK Undip dan sembilan dilaksanakan oleh RSUP Karyadi.
“Action plan ini merupakan tindak lanjut dari hasil perjanjian kerja sama Undip dengan RSDK yang disaksikan oleh Dirjen Dikti, Dirjen Yankes, Itjen Kemendikti, dan Itjen Kemenkes RI. Action plan PPDS Undip saat ini dimonitor langsung oleh Itjen Kementerian Kesehatan dan Itjen Kemendikti, dan kami melaksanakannya dengan sangat serius” tambah Wijayanto.