Batang – INFOPlus. Gempa bumi kembali guncang wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Sabtu (13/7) sekira pukul 07.38 WIB. BMKG mengeluarkan imbauan dan rekomendasi agar bisa diikuti masyarakat.
Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa di Batang bermagnitudo 3,0. Episenter gempa terletak pada koordinat 6.97° LS dan 109.72° BT, tepatnya di darat, berjarak sekitar 6 Km di arah barat daya Batang, dengan kedalaman mencapai 5 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, BMKG mengidentifikasi bahwa gempa bumi ini merupakan jenis gempa dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Hery Susanto Wibowo, jenis gempa bumi ini umum terjadi di daerah yang memiliki banyak patahan aktif.
“Gempa bumi ini terjadi karena adanya pergeseran pada sesar aktif yang ada di sekitar wilayah Batang. Akibatnya, getaran dirasakan oleh masyarakat di daerah tersebut,” jelas Hery dalam rilisnya.
Guncangan gempa ini dirasakan tidak cukup kuat oleh warga Batang. Berdasarkan laporan sementara, intensitas guncangan mencapai skala III MMI (Modified Mercalli Intensity). Pada skala ini, getaran dirasakan seperti truk yang melintas dan cukup mengagetkan warga.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban akibat gempa tersebut. Namun, BMKG terus memantau situasi dan menghimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempabumi susulan.
BMKG mencatat bahwa gempa yang terjadi pada pagi tadi merupakan bagian dari rangkaian gempa bumi Batang dengan magnitudo 4,4 yang terjadi pada Minggu (7/7) pukul 14.35 WIB. Sejak gempa utama tersebut, telah tercatat sebanyak 4 kali gempa susulan.
“Kami terus memantau perkembangan aktivitas seismik di wilayah Batang dan sekitarnya. Masyarakat diminta untuk tetap tenang namun waspada terhadap kemungkinan adanya gempa bumi susulan,” ungkap Hery.
BMKG mengeluarkan beberapa rekomendasi bagi masyarakat untuk menghadapi situasi pasca-gempa bumi. Pertama, masyarakat diminta untuk tidak panik dan tetap tenang.
BMKG juga mengingatkan agar warga tidak terpengaruh oleh isu atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Kami minta masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa bumi. Pastikan kondisi bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa dan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali masuk ke dalam rumah,” bebernya.
Selain itu, BMKG juga menekankan pentingnya mendapatkan informasi resmi hanya dari kanal komunikasi yang telah terverifikasi. Informasi resmi dari BMKG dapat diakses melalui berbagai platform seperti Instagram dan Twitter @infoBMKG.