Temanggung – INFOPlus. Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seorang pendaki tektok yang mengalami cedera saat naik Gunung Sindoro, Rabu (14/5).
Seorang pendaki tektok mengalami cedera di kepala saat melakukan pendakian di Gunung Sindoro via Pos Kledung, Temanggung. Pendaki tersebut diketahui bernama Syarifudin Ramadhani (20), seorang mahasiswa asal Riau.
Syarifudin diketahui memulai pendakian bersama beberapa rekannya dari asrama Riau di Yogyakarta pada selasa (13/5/25) malam sekira pukul 22.00 WIB.
Mereka sempat beristirahat di area camp dan pada pukul 03.00 WIB dinihari melanjutkan kembali pendakian ke puncak Gunung Sindoro.
Setelah tiba di puncak sembari melepas lelah, mereka kemudian memutuskan turun pada pukul 09.00 WIB. Namun saat turun korban tiba-tiba terpeleset dan kepalanya terbentur batu sehingga mengalami pendarahan.
“Saudara SR (Syarifudin Ramadhani) terpeleset dan jatuh dengan kepala mengenai batu sehingga luka sobek dan berdarah. Rekan-rekannya kemudian menghubungi pos pendakian Kledung yang kemudian diteruskan ke Basarnas untuk meminta bantuan evakuasi,” tutur Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono.
Basarnas Semarang melalui Pos Siaga Basarnas Wonosobo kemudian mengirimkan satu tim untuk melakukan evakuasi dibantu tim dari Pos Pendakian Kledung Temanggung.
Pukul 12.30 WIB tim SAR gabungan bergerak menuju lokasi kejadian namun baru bisa tiba pukul 18.00 WIB. Perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh 3-4 jam menjadi 5,5 jam.
“Tim mengalami hambatan dalam menuju ke lokasi karena hujan turun deras dan jalur pendakian menjadi licin sehingga tim harus ekstra hati-hati,” jelasnya.
Di lokasi korban terpeleset, tim SAR gabungan bergerak cepat dengan melakukan penanganan medis awal untuk korban yang mengalami pendarahan di kepala.
Selain mengalami cedera di kepala, korban juga terkena gejala hipotermia karena kondisi badan yang drop akibat kelelahan dan kelaparan serta ditambah dinginnya area puncak karena hujan.
Diketahui, perbekalan para pendaki tersebut minim karena memang niatnya cuma naik dan turun tanpa ngecamp atau bermalam di gunung.
“Pukul 21.00 WIB, SR dibawa ke shelter Arai Emergency untuk mendapatkan perawatan lanjutan dan juga dimasakkan makanan hangat,” sambungnya.
Setelah stabil, Syarifudin bersama rekan pendakiannya dibawa turun dan tiba di Pos Kledung Rabu (14/5) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
“Terima kasih atas segala usaha dari tim SAR gabungan sehingga survivor tertangani dengan baik dan proses evakuasi berjalan dengan lancar,” pungkas Budiono. []