Kendal – INFOPlus. Sudah hampir satu bulan ini harga sejumlah komoditas di pasar kendal mengalami kenaikan harga. Setelah beras, gula, tepung, serta cabai, kini komoditas lainnya merangkak naik. Dampaknya, penjual sayur mengeluh.
Pasalnya omsetnya menurun karena pembeli mengurangi pembelian. Salah satu pedagang sayur Pasar Kendal, Nurjanah, mengaku hampir semua sayuran mengalami kenaikan sekalipun hanya sedikit.
Namun, kenaikan tertinggi pada semua jenis cabai, buncis, kubis, dan telur ayam. Harga cabai rawit merah tadinya 40 ribu naik menjadi 75 ribu rupiah per kilogram. Untuk harga cabai rawit hijau sebelumnya 35 ribu naik menjadi 60 ribu rupiah, cabai merah besar tadinya 30ribu naik menjadi 60 ribu rupiah. Sedangkan buncis yang tadinya 16 ribu naik jadi 20 ribu rupiah, kubis sebelumnya hanya 4.000 naik jadi 6.000 rupiah, kemudian telur ayam tadinya 25 ribu naik jadi 28 ribu rupiah per kilogramnya.
Sementara pedagang pasar Janah mengaku, sekalipun harga sejumlah komoditas naik, namun omzetnya justru turun sebab pembeli mengurangi pembelian. Kenaikan ini sudah hampir sebulan, penyebabnya karena pasokan sedikit.
“Ini semuanya naik semua, kalau cabe merah mencapai 75 ribu sebelumnya 40 ribu udah pol, kalau cabe rawit biasa 60 ribu sebelumnya 30 ribuan. Buncis juga naik sekarang kemarin harganya mencapai 18 ribu sampai 20 ribu sekarang agak turun menjadi 15 ribu. Koll sekarang juga naik biasanya harganya 4 ribu sekarang 6 ribu terus juga naik awalnya perkilogram 25 ribu sekarang menjadi 28 ribu,” ujar nurjanah pegadang pasar.
Nurjanah menambahkan kenaikan harga kebutuhan pokok ini dikarena stok barang yang menipis, kurang lebih hampir 1 bulan ini harganya naik.
“Mungkin stok barang, keadaan kayak ini hampir 1 bulan,” jelasnya.
Sedangkan Imron, warga kendal yang berjualan makanan, mengaku meski harga kebutuhan pokok semua naik, namun jualannya tidak dinaikkan. Sebagai pengusaha warung makan, Imron memilih mengurangi pembelian dan uangnya untuk belanja yang lain/daripada dipaksakan harus beli banyak namun ada beberapa yang tidak bisa terbeli.
“Ya belanjanya dikurangi, biasanya belinya setengah sekarang seperempat, kalau bisa harganya lebih turun, kebutuhan untuk jualan,”pungkas imron.
Kenaikan harga ini disebabkan pasokan menurun, sehingga berdampak pada harga bahan. Kenaikan juga tidak stabil. Pedagang maupun pembeli berharap pemerintah bisa menstabilkan harga sehingga masyarakat kecil tetap bisa menikmati sayuran yang murah dan bergizi. (Mh/Mw)