Jakarta – INFOPlus. Siklus tidur diatur oleh ritme sirkadian. Ritme sirkadian didasarkan pada siklus terang-dan-gelap matahari dan dikendalikan oleh bagian otak yang disebut inti suprachiasmatic, yang terletak di hipotalamus. Bagaimana rutin mencapai tidur nyenyak?
Menurut Sleep Foundation, jam tubuh ini mendapatkan isyarat dari sejumlah faktor lingkungan dan pribadi, mulai dari jumlah paparan cahaya, hingga olahraga, dan suhu. Sepanjang malam, penurunan suhu dimulai sekitar dua jam sebelum tidur, bertepatan dengan pelepasan hormon tidur melatonin.
Selama tidur, suhu tubuh akan terus turun, mencapai titik terendah di pagi hari dan kemudian secara bertahap memanas seiring berjalannya pagi. Menurunkan termostat di malam hari dapat bekerja bersama-sama dengan fluktuasi suhu alami ini, menandakan kepada tubuh bahwa waktu tidur semakin dekat.
Cara utama di mana tubuh mendinginkan dirinya untuk tidur adalah dengan mengirimkan panas dari inti. Dalam proses yang disebut vasodilatasi, jam sirkadian mengirimkan sinyal untuk meningkatkan aliran darah ke ekstremitas.
Suhu yang lebih hangat dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kegelisahan. Kondisi ini juga dapat dapat mengganggu kemampuan termoregulasi tubuh dan menyebabkan kelelahan. Akibatnya, seseorang yang lelah akan merasa tambah lelah secara fisik dan mental.
Suhu tubuh juga mempengaruhi kualitas tidur dan waktu yang dihabiskan dalam tahap tidur yang berbeda. Suhu tubuh inti yang lebih tinggi telah dikaitkan dengan penurunan tidur gelombang lambat restoratif dan kualitas tidur subjektif.
Melansir dari Healthline, menurut sebuah studi baru, suhu tidur optimal di kamar tidur untuk orang dewasa adalah antara 20 hingga 25 derajat celcius. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Science of The Total Environment.
Suhu luar ruangan juga dapat memengaruhi tidur, terutama pada orang dewasa yang lebih tua. Perubahan iklim dan efek panas perkotaan dapat meningkatkan suhu malam hari, yang dapat mengganggu kualitas tidur.
Penelitian menunjukkan penurunan kualitas tidur ketika suhu malam hari naik di atas 25 derajat celcius. Hal ini dapat berdampak lebih buruk pada mereka yang tidak mampu membeli pendinginan rumah.
Perubahan iklim ini dapat mempengaruhi kualitas tidur, terutama bagi orang tua yang memiliki masalah kesehatan, atau menggunakan obat-obatan tertentu. Faktor sosial ekonomi juga dapat memperburuk dampaknya pada kesehatan tidur atau gagal tidur nyenyak. (nay)
Naskah & Foto, Sumber: Temp0