Tegal – Kota Tegal direncanakan segera memiliki Rusunawa atau Rusunami berstandar SNI. Pembangunannya tidak hanya berupa bangunan fisik tetapi juga berkonsep go green dan low energy. Hal itu merujuk pada Paris Agremeent Tahun 2030.
Walikota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono, SE, M.M dan Wakil Wali Kota Tegal Muhammad Jumadi, ST. MM menyampaikan hal itu usai menerima utusan dari Hiroshima University, Tetsu Kubota. Turut hadir, Kepala Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Prof. (R). Dr. Ir. Arief Sabaruddin, CES dan jajarannya.
Audiensi digelar terkait rencana pembangunan yang hemat energi di ruang Kerja Wakil Walikota Tegal, Jumat (19/7/2019).
Disampaikan Jumadi, Hiroshima University memiliki rencana proyek membangun rusunawa dan rusunami sesuai dengan Paris Agreement untuk me reduce polusi atau karbon.
“Bagus juga Kota Tegal nantinya jadi salah satu di Indonesia bahkan mungkin di Asia Tenggara yang mengimplementasikan rusunawa atau rusunami sesuai dengan Paris Agreement untuk mereduce karbon,” kata Jumadi.
Jumadi menambahkan, pembangunan ini didukung Pemerintah Kota Tegal.
“Kalau bisa segera diimplementasikan karena kita sudah ada satu project rusunami. Jadi project berikutnya yang rusunawa mungkin tahun 2024 kalau bisa mungkin dipercepat,” tambah Jumadi.
Terkait pemilihan Kota Tegal menjadi pilihan pembangunan sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Permukiman dan Tata Ruang Kota Tegal, Ir. Eko Setyawan, MUM, ada beberapa pilihan kota di Indonesia. Namun, pada saat melihat dari ketersiapan lahan kemudian iklim yang ada mereka memilih Kota Tegal.
“Ya betul Kota Tegal sendiri yang paling siap dari segi dukungan pemerintah daerah dan kesiapan lahan, mereka memang mencari daerah daerah pantai yang anginnya cukup kencang sehingga itu bisa menurunkan suhu sesuai yang diharapkan,” ucap Eko.
Tetsu Kubota juga mengatakan bahwa sudah 3 tahun yang lalu dirinya melakukan riset dan penelitian terkait pengembangan rusunawa.
(nin/far)
