Pantau Arus Mudik Lebaran Lewat CCTV dan Drone

oleh

Tegal – Selain memetakan titik rawan macet, Dishub Kota Tegal juga mulai melakukan persiapan menghadapi arus mudik, salah satunya dengan menyiapkan 24 unit kamera pemantau atau CCTV yang akan ditempatkan di titik-titik rawan macet. Selain itu, drone juga siap memantau perjalanan pemudik.

”Ada 24 CCTV dan satu unit drone yang sudah kami siapkan dalam memonitor arus mudik dan balik Lebaran 2018 ini,” kata Kepala Dishub Kota Tegal Herviyanto, Jumat (25/5/2018).

Dishub juga mendirikan 4 pos pelayanan, mobil patroli, dan logistik. Termasuk menyiapkan mobil truk untuk kecepatan pergerakan distribusi watercanoon dan barier untuk sejumlah lokasi rawan macet dan laka.

Hal itu sebagai upaya antisipasi arus mudik dan balik. Perbaikan dan penambahan rambu-rambu serta penerangan di Jalingkut, termasuk perbaikan sarana dan pengaspalan jalan juga akan segera dilakukan.

Dishub menyebutkan, pihaknya siap menerima arus mudik dan balik yang melintas di Tegal. Namun, dia berharap agar akses jalan yang sebagian rusak dan kondisi yang tidak memenuhi agar bisa diperbaiki, sehingga bisa dilalui armada bus.

”Kami berharap pencermatan kembali di SPBU yang ada di terminal agar dicek kembali, terutama perizinan di lokasi tersebut. Sebab, ada kendala pantau CCTV di sejumlah lokasi yang terhalang oleh papan reklame,” katanya.

Kendala juga akan terjadi pada saat munculnya warung- warung PKL di sepanjang. Kondisi itu diharapkan dapat ditertibkan. Dengan demikian, tidak menjadi simpul kemacetan bagi arus mudik.

Dishun sendiri telah memetakan titik rawan macet selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. Setidaknya, ada delapan titik rawan macet yang perlu diwaspadai masyarakat yang melalui Kota Bahari. Diantaranya, Simpang Maya, Simpang Tirus, Pertigaan Yogya Mall, Transmart, Pasar Pagi, Pasar Langon, Pasar Kejambon, dan Pasar Anyar.

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Keselamatan Jalan Abdul Kadir menambahkan, selain delapan titik tersebut, penanganan arus mudik dan balik.

Potensi penumpukan kendaraan yang berhenti di toko oleh-oleh yang banyak bertebaran di sepanjang Jalur Pantura, terutama di Kaligangsa sampai Sumurpanggang.

Terhadap persoalan ini, dinas perhubungan dan jajaran menyiapkan personel untuk melakukan pengaturan agar potensi penumpukan kendaraan dapat diantisipasi. Untuk rekayasa lalu lintas, masih sama.

Kendaraan ke arah Semarang diarahkan melalui Simpang Maya atau jalur alternatif dari terminal ke Jalan Mataram dan keluar dari Jalingkut. Sedang yang ke arah Purwokerto, memutar balik dari Simpang Maya.