Semarang – INFOPlus. Upaya masif mendorong peran aktif masyarakat di pengelolaan sampah dan menjaga kebersihan lingkungan dilakukan Pemkot Semarang guna mewujudkan Semarang Bersih.
Sejak diluncurkannya Semarang Bersih sebagai salah satu prioritas program 100 hari Agustina-Iswar, pada Februari lalu, berbagai elemen masyarakat turut berperan aktif mendukung terwujudnya program unggulan tersebut. Salah satunya datang dari Kecamatan Semarang Barat.
Sebagai bentuk aksi nyata, Kecamatan Semarang Barat menyusun program Semarang Barat Bersih dan menggelar lomba kampanye pengelolaan sampah antar-RT bertajuk Dari Semarang Barat untuk Kota Semarang.
“Tujuannya tentu saja menumbuhkan gerakan sosial sekaligus kesadaran kolektif masyarakat Semarang Barat untuk guyub, kompak, bergerak bersama demi lingkungan yang bersih dan lestari, serta mendukung Semarang Bersih,” ujar Camat Semarang Barat, Elly Asmara lewat siaran tertulis diterima Senin (2/6).
Pihaknya turut menggandeng Gojek dan 600 mahasiswa Binus University untuk menyukseskan lomba berbasis video yang berlangsung sejak 18 Maret 2025 lalu.
Mengenai jumlah peserta, Elly menyebutkan telah mencapai 400-an RT dan jumlah tersebut masih terus bertambah seiring batas waktu keikutsertaan yang diperpanjang.
“Kompetisi ini hadir sebagai implementasi edukasi dan sosialisasi yang kami sampaikan mengenai program Semarang Bersih. Dan saya sangat mengapresiasi warga maayarakat khususnya di tingkat RT yang mampu membuat beragam kampanye pengelolaan sampah. Ada yang pilah sampah, pembuatan biopori, budidaya maggot, bahkan pengelolaan sampah berbasis rumah tangga,” katanya.
Elly menyebut, sebagai bentuk apresiasi, pihaknya telah menyiapkan total hadiah sebesar Rp8 juta bagi para pemenang.
“Penghargaan ini sebagai penyemangat bagi masyarakat agar budaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan terus terpelihara,” ujarnya.
Program Semarang Barat Bersih tidak hanya mencakup lomba video semata. Elly menyebut pihaknya telah melaksanakan sejumlah kegiatan pendukung lainnya.
Di antaranya pembuatan 1000 biopori di rumah warga, memberikan pendampingan kepada bank sampah Sumber Rejeki di RW 5 Gisikdrono yang memiliki sejumlah inovasi (mulai dari mesin incenerator hingga setrika uap berbahan minyak jelantah) hingga berencana menyelenggarakan RT/RW Award pada bulan Agustus mendatang untuk mendorong manajamen pengelolaan sampah di tingkat RT/RW.
“Kami juga mengadakan kegiatan penukaran sampah anorganik dengan sembako secara cuma-cuma sebagai ganti Jumat berkah di sejumlah kelurahan. Kegiatan ini dapat mengedukasi masyarakat agar peduli dalam mengolah sampah rumah tangga dengan prinsip pilah sendiri dari rumah,” ucapnya.