Pemalang – INFOPlus. Seorang pria tunanetra bernama Wiryono (44) ditemukan tewas usai tenggelam di Sungai Comal, Pemalang, Selasa (4/3).
Kantor SAR Semarang menerima laporan adanya kondisi membahayakan manusia, seseorang yang hanyut dan tenggelam di Sungai Comal Pemalang, Minggu (2/3).
“Berdasarkan keterangan yang kami dapat dari para saksi, pada hari Minggu (2/3) sekitar pukul 08.00 WIB, korban terlihat tengah pergi ke arah sungai. Tidak ada yang tahu pasti kejadiannya namun ada saksi yang melihat jika korban sudah berada di tengah sungai dan berusaha minta tolong dengan melambaikan tangan, posisi hanyut dan sebagian tubuh tenggelam, cuma kelihatan kepala dan tangan,” beber Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono.
Budiono menjelaskan bahwa pihaknya setelah menerima laporan pada hari Minggu pukul 12.00 WIB langsung mengirim tim dari Unit Siaga Basarnas Pemalang dan tiba di area kejadian pada pukul 13.11 WIB.
Dengan dibekali peralatan rescue air yang lengkap, pencarian tim SAR dilakukan dengan penyisiran sejauh 2 Km namun belum membuahkan hasil.
Pada pencarian di hari kedua atau Senin (3/3), tim SAR gabungan dibagi menjadi dua SRU, masing-masing memiliki tugas untuk melakukan penyusuran sejauh 4 Km di area kanan atau kiri sungai.
Pencarian ini dilakukan dengan menggunakan perahu karet ke arah utara dari lokasi kejadian. Terhitung hingga pukul 17.00 WIB, keberadaan korban masih belum ditemukan. Proses pencarian korban dilanjutkan di hari berikutnya.
“Salah satu hambatan dalam proses pencarian adalah area pencarian yang luas dan arus yang deras,” ujar Budiono.
Pada Selasa pagi tadi, operasi berlanjut dengan perluasan area pencarian. Masing-masing dari kedua SRU kini memiliki tugas untuk menyusuri sungai sejauh 6 Km. Pada pukul 12.00 WIB, akhirnya tim SAR gabungan berhasil menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia di area sejauh 16 Km dari lokasi kejadian.
“Selanjutnya korban segera dibawa ke rumah duka. Dengan telah dievakuasinya korban maka operasi SAR gabungan secara resmi ditutup dan unsur SAR yang kembali ke satuannya masing-masing,” pungkas Budiono. []