Semarang – INFOPlus. Hasil survei Aksara Research and Consulting memperlihatkan Paslon 01 Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminuddin atau Agustin Iswar mengungguli riwalnya di Pilwakot Semarang, Paslon 02 Yoyok Sukawi dan Joko Santoso atau Yoyok Joss.
Pasangan Agustin Iswar mulai meninggalkan Yoyok Joss dalam survei Pilwalkot Semarang 2024. Hal tersebut diperlihatkan dalam survei kedua Aksara3-9 November 2024, di momen yang hampir bersamaan dengan survei Litbang Kompas, yakni sebesar 45,2 persen berbanding 39,5 persen.
Sebelumnya, Litbang Kompas dengan survei yang digelar pada 2-5 November 2024 menyebut Agustin Iswar mulai menyalip Yoyok Joss dengan prosentase 38,1 persen berbanding 35,9 persen.
Sementara pada survei terbaru atau jelang masa pencoblosan, Aksara menemukan elektabilitas, melalui simulasi surat suara, Agustin Iswar mengungguli Yoyok Joss dengan 47,5 persen berbanding 38,2 persen.
“Jadi pada simulasi surat suara, Paslon Agustin Iswar unggul dengan dukungan 47,5 persen, sementara Paslon Yoyok – Joko 38,2 persen, sisanya massa mengambang sebesar 14,3 persen,” ungkap Supervisor Riset Aksara Research and Consulting, Reyhan Maulana, saat rilis survei di Khas Hotel Semarang Sabtu (23/11).
Dalam survei tersebut juga diungkap penyebab naiknya elektabilitas Agustin – Iswar, yakni karena responden menilai program keduanya bagus dan realistis.
“Pasangan yang paling dinilai paling bagus programnya adalah Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminuddin sebesar 59,2 persen, sementara AS Sukawijaya atau Yoyok Sukawi dan Joko Santoso sebanyak 27 persen dan tidak menjawab sebanyak 13,8 persen,” ujar Reyhan.
Terungkap pula jika mayoritas warga Kota Semarang adalah penggemar sepak bola. Setidaknya, dalam survei terungkap bahwa 55 persen warga Semarang adalah penggemar fanatik PSIS Semarang. Sementara yang tidak adalah 29,8 persen dan yang tidak menjawab adalah 15,2 persen.
“Mayoritas suporter PSIS (Panser Biru dan Snex) menjatuhkan pilihannya pada pasangan calon Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin,” kata Reyhan.
Temuan lain, survei Aksara memperlihatkan sikap pemilih tidak mempermasalahkan status putra daerah atau bukan putra daerah. Sebanyak 57,75 persen masyarakat Kota Semarang menyatakan tidak masalah apabila ada calon asli atau bukan asli putra daerah.
Muncul pula fakta bahwa 75,25 persen pemilih tidak masalah jika sukunya berbeda dan hanya 19,5 persen pemilih yang memilih calon yang sama sukunya, dan hanya 5,25 persen tidak menjawab.
Kemudian terkait keterpilihan berdasarkan ikatan agama, ditemukan fakta bahwa 66,75 persen pemilih tidak masalah jika agamanya berbeda. Lalu 23,5 persen milih agama yang sama. Dan hanya 9,75 persen yang tidak menjawab.