Semarang – INFOPlus. Aksara Research and Consulting menyebut Paslon Yoyok Sukawi dan Joko Santoso atau Yok Joss bisa kalah di Pilwakot Semarang jika persoalan mesin partai koalisi dan PSIS tidak segera diatasi.
Hal tersebut disampaikan peneliti senor Aksara, Darmawan Iskandar menyikapi tren turunnya elektabilitas Yok Joss pasca debat perdana Pilwakot yang digelar KPU Kota Semarang belum lama ini.
“Saya kira jadi PR bagi Mas Yoyok agar bisa keluar dari masalah ini dalam waktu yang cukup singkat,” tutur dia, Senin (11/11).
Aksara Research and Consulting melakukan survei dari tanggal 3 hingga 9 November 2024 kepada 400 responden yang sudah punya hak pilih, yakni sudah berusia 17 tahun atau sudah pernah menikah.
Sebanyak 400 responden itu terdistribusi di 16 kecamatan di Kota Semarang sesuai proporsi jumlah penduduknya.
Tren simulasi berdasarkan tiga survei yang dilakukan oleh dua lembaga survei dengan jangka waktu yang berbeda menunjukkan tren penurunan elektabilitas pada paslon 02 Yok Joss dan tren peningkatan elektabilitas pada paslon 01 Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminuddin.
Pada survei dengan simulasi surat suara, Agustina Iswar unggul dengan dukungan 45,2%, sementara Yoyok Sukawi dan Joko Santoso mendapat 39,5%. Sisanya massa mengambang 15,3 %.
“Kalau berubah masih cukup besar karena dari temuan kami yang 15,3 persen belum menentukan pilihan atau massa mengambang. Tapi yang perlu diperhatikan adalah tren politik hari ini, utamanya pasca debat perdana, kecenderungan elektabilitas naik ada di nomor 01, sementara 02 cenderung trennya menurun cukup besar,” beber dia.
Disinggung penyebab tren penurunan elektabilitas yang dialami Yok Joss, Darmawan menyebut tidak jalannya mesin partai dan persoalan di PSIS.
“Penyebab turun temuan kami cukup banyak. tapi paling dominan tidak berjalannya mesin partai koalisi dari 02, artinya hanya beberapa partai saja yang bekerja. Kecenderungan beli partai sangat kuat, artinya hanya sekadar ticketing atau dukung saja, tapi grassroots tidak berjalan,” beber dia.
“Problem kedua di masalah PSIS. Masalah PSIS hari ini cukup berpengaruh pada hasil 02. Popularitas Mas Yoyok sangat tinggi, tapi likeabilitas sangat kecil. artinya yang jadi problem di 02 adalah Mas Yoyok sendiri, bukan di wakilnya. Sebab kecenderungan Mas Joko sebenarnya elektabilitas naik,” lanjutnya.
Disinggung siapa nanti yang akan menangi Pilwakot Semarang, Darmawan belum bisa memastikan. Hanya saja dengan melihat waktu yang sudah dekat dengan pelaksanaan coblosan, ia melihat trennya tidak akan berubah.