Semarang – INFOPlus. Pasangan Agustin Iswar mengungguli pasangan Yoyok Joko usai debat perdana Pilwakot Semarang. Hasil survei Aksara Research and Consulting.
Aksara Research and Consulting merilis hasil survei tatap muka pasca debat perdana Pilwakot Semarang yang digelar KPU Kota Semarang pada Jumat (1/11) lalu dengan tema ekonomi, infrastruktur dan ketahanan pangan.
Debat tersebut diikuti pasangan calon nomor urut 01 Agustina Wilujeng Pramestuti – Iswar Aminuddin dan pasangan nomor urut 02 Yoyok Sukawi – Joko Santoso.
Reaserch Supervisor Aksara, Rayhan mengungkapkan survei dilakukan dari tanggal 3 hingga 9 November 2024 kepada 400 responden yang sudah punya hak pilih, yakni sudah berusia 17 tahun atau sudah pernah menikah.
Sampel survei sebanyak 400 responden itu terdistribusi secara proporsional di 16 kecamatan di Kota Semarang sesuai proporsi jumlah penduduknya.
“Responden dipilih secara acak dengan cara multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan (margin of error) +-4,78% pada tingkat kepercayaan 95 persen,” ujar Rayhan saat rilis survey di Lika Liku Caffe Jalan Veteran Semarang, Senin (11/11).
Rayhan melanjutkan, responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih dan quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden kembali (spot check).
“Dengan quality control tersebut tidak ditemukan kesalahan berarti,” kata dia.
Dalam survei tersebut ditemukan data kesadaran atau awareness warga tentang akan diadakannya Pilwakot pada 27 November 2024 terdata cukup tinggi yakni 87,4 persen.
Pada paparan selanjutnya, Darmawan selaku peneliti senior menunjukkan pada simulasi top of mind, AS Sukawijaya atau Yoyok Sukawi paling banyak disebut 38,9%, Agustina Wilujeng Pramestuti 24,3 %, Hendrar Prihadi 9,20% serta belum menentukan pilihan 12,9 %.
Tren simulasi berdasarkan tiga survei yang dilakukan oleh dua lembaga survei dengan jangka waktu yang berbeda menunjukkan tren penurunan elektabilitas pada Paslon Yoyok Joko dan tren peningkatan elektabilitas pada Paslon Agustin Iswar.
Pada simulasi surat suara, Paslon Agustin Iswar unggul dengan dukungan 45,2%, sementara Paslon Yoyok Joko 39,5%. Sisanya massa mengambang 15,3 %.
“Popularitas adalah hal utama dalam kontestasi elektoral, tidak mungkin dipilih jika tidak dikenal. Namun populer juga belum tentu dipilih jika ada calon yang lebih disukai. Oleh karena itu populer saja tidak cukup, citra personal calon juga harus positif,” tuturnya.