Semarang – INFOPlus. Nama Iswar Aminuddin ternyata berkibar positif di lingkungan Bulu Lor, Semarang Selatan, Kota Semarang. Calon wakil wali kota no urut 01 dinilai berhasil entaskan kampung kumuh jadi kampung juara keindahan.
Kesan baik Iswar Aminuddin di mata warga Kelurahan Bulu Lor, Semarang Selatan, khususnya di RW 10, ini disampaikan oleh Suprapto. Pria yang juga Ketua RW 10 Bulu Lor tersebut menyebutkan perkembangan kondisi lingkungan di wilayahnya dirasakan semakin baik oleh warga.
Perkampungan di RW 10 semakin tertata apik, bersih serta saluran air juga lancar. Suprapto menegaskan penataan lingkungan ini adalah kontribusi dari Iswar Aminuddin, yang saat itu masih aktif sebagai PNS, mulai dari Kepala Dinas Marga hingga Sekda Kota Semarang.
“RW 10 sendiri jadi kampung yang sangat berkembang pesat karena bantuan pembangunan dari Pak Iswar. Selama saya menjabat, dari ketua RT hingga sekarang jadi Ketua RW,” tutur dia, Senin (21/10).
Suprapto menyebutkan dulu kampungnya kumuh. Bahkan jika dibandingkan kampung lain di Kelurahan Bulu Lor, wilayahnya tertinggal jauh.
“Dulu sebelum saya menjabat, dan belum minta bantuan ke Pak Iswar, RW 10 itu adalah kampung paling kumuh se kelurahan Bulu Lor,” ungkapnya menerawang.
Selanjutnya ketika dirinya diberi amanah menjabat Ketua RW, upaya menata wiyalah mulai dipikirkan. Ia lantas berkomunikasi dengan Iswar agar Pemkot Semarang memfasilitasi bantuan penataan.
Gayungpun bersambut. Iswar merespons dan mendorong sejumlah kegiatan instansi yang dipimpinnya untuk membantu menata wilayah Bulu Lor.
Dan berkat sentuhan perhatian dari Iswar Aminuddin, kampungnya langsung melenting dan menyabet juara Grengseng, sebuah kompetisi yang diadakan Pemkot Semarang untuk menilai keindahan kampung.
“Setelah saya menjabat (Ketua RW), saya kejar ketertinggalan kampung Bulu Lor supaya berkembang, kemudian saya kenalan sama beliau Pak Iswar dan akhirnya bisa tertata dan bersih seperti sekarang,” beber dia
“Bahkan karena bantuan Pak Iswar itu, kampung kami pernah juara keindahan kampung tingkat Kota Semarang. Lomba itu namanya Grengseng,” pungkas Suprapto. []
