Pengacara Cantik Ini Nilai Agustina Iswar Mampu Hilangkan Budaya Korupsi di Semarang

oleh
pengacara dukung agustina iswar
Pengacara cantik, Megawati, andalkan Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin hilangkan budaya korupsi di Kota Semarang. (Foto: Ist)

SemarangINFOPlus. Pengacara cantik, Megawati mendukung penuh langkah Agustina dan Iswar Aminuddin untuk menghilangkan budaya korupsi di lingkungan Pemkot Semarang.

“Jadi Bu Agustina dan Pak Iswar bisa menjadi inspirasi serta tauladan bagi warga dalam hal pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme di Kota Semarang,” ujarnya, Senin (30/9).

Megawati mengatakan transparansi dan akuntabilitas penganggaran, termasuk kualitas dan efisensi pelayanan menjadi kunci membangun kepercayaan publik, sekaligus mengikis budaya korupsi.

“Jadi bagaimana agar sistem penganggaran dan manajemen oprasi pelayanan kepada masyarakat menjadi kunci terbangunnya kepercayaan publik terhadap pemerintahan,” ujarnya.

INFO lain :  Sebarkan Hoaks di Masa Kampanye, Siap-siap Ditake Down dan Diblokir

Megawati juga memberikan pernyataan di hadapan Agustina dan Iswar Aminuddin bahwa dirinya mengandalkan keduanya jika terpilih untuk memimpin Kota Semarang, khususnya dalam hal pemberantasan perilaku koruptif.

“Kami mengandalkan ibu dan bapak jika terpilih sebagai pemimpin di Kota Semarang. Pemimpin dikatakan berhasil jika masyarakatnya makmur,” ujarnya.

Sementara itu, Agustina Wilujeng merespons positif harapan Megawati. Bahwa dirinya bersama Iswar Aminuddin bisa menjalankan pemerintahan yang bersih, transparan, dan taat hukum agar ekonomi terus tumbuh.

INFO lain :  9 Hari Hilang, Siswi SMP di Kebumen Ditemukan Meninggal di Perairan Setrojenar

“Karena apa? Setiap ada masalah hukum yang menimpa sebuah pemerintahan, maka akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Maka saya akan menjamin keterbukaan dan transparansi serta akuntabilitas,” tuturnya.

“Ajari kita mengelola pemerintahan yang profesional seperti pengusaha menjalankan usahanya,” tambah dia.

Iswar menambahkan fenomena korupsi tidak hanya ada di pemerintahan. Korupsi bisa terjadi karena perilaku korup di dua belah pihak, yaitu antara pengusaha dan pemerintah.

INFO lain :  4.646 Pengawas TPS di Kota Semarang Dilantik, Siap Cegah Politik Uang

“Di Kota Semarang sudah berlaku sistem pemerintahan berbasis elektronik sehingga pelayanan bisa dilakukan secara efisien tanpa ada pertemuan antara pengusaha dan pemerintah sehingga bisa meminimalisir transaksi ilegal yang berpotensi korupsi,” bebernya.

“Dan masalah korupsi, suap, atau gratifikasi terjadi di luar kantor karena ada egoisme pengusaha dan oportunisnya pejabat pemerintahan,” tutup mantan Sekda Kota Semarang ini. []