Semarang – INFOPlus. Menyikapi aksi kenakalan remaja, tawuran hingga tindak kriminalitas oleh sekelompok kreak, sebutan gangster ala Semarang, Wali kota Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.
Mbak Ita mengatakan, peran aktif berbagai pihak, seperti kepolisian, TNI, masyarakat, dan dinas terkait sangat penting untuk menanggulangi permasalahan kreak tersebut.
“Generasi muda adalah masa depan kota ini. Mereka seharusnya menjadi pelopor pembangunan, bukan pelaku tindakan yang justru merugikan diri sendiri dan lingkungan,” ujar dia, pada Rapat Koordinasi Deteksi Dini dan Cegah Kenakalan Remaja terkait Pemanfaatan Aplikasi Polisi Hebat Semarang (Libas), Jumat (20/9).
Mbak Ita prihatin atas sejumlah peristiwa perkelahian remaja yang baru-baru ini terjadi, termasuk insiden yang merenggut nyawa mahasiswa Udinus. Menurutnya, ini menjadi alarm bagi semua pihak untuk memberikan bimbingan dan pendampingan secara lebih intensif kepada generasi muda.
Bukan hanya menjadi tanggung jawab orang tua saja, namun seluruh unsur masyarakat juga harus terlibat dalam mengarahkan anak-anak agar tidak terjerumus dalam perilaku-perilaku negatif.
Pemanfaatan teknologi, lanjut dia, juga bisa menjadi upaya deteksi dini terhadap kenakalan remaja. Aplikasi Libas dan jaringan CCTV yang tersebar di Kota Semarang diharapkan mampu membantu pihak berwajib dalam melakukan pengawasan dan pencegahan lebih efektif.
“Teknologi bisa menjadi alat yang sangat bermanfaat dalam mencegah kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Kami berharap penggunaan aplikasi ini bisa dioptimalkan oleh masyarakat,” jelasnya.
Libas sendiri merupakan aplikasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melaporkan tindak kejahatan, pengaduan, dan meminta bantuan. Aplikasi ini menghubungkan masyarakat dan penegak hukum. Juga ada fitur SOS yang langsung terhubung pada panggilan darurat.
“Iya memang ini salah satu bentuk komitmen kami, Pemkot dan Polrestabes Semarang, dalam menjaga keamanan, salah satunya melalui aplikasi Libas ini. Kami berharap masyarakat dapat mengunduh dan memanfaatkan aplikasi tersebut dengan baik,” tuturnya.
Selain itu, wali kota mengingatkan tentang pengaruh media sosial yang sangat cepat dalam memicu konflik di kalangan remaja.
Ia menekankan pentingnya edukasi tentang penggunaan media sosial yang bijak agar anak-anak tidak terjebak dalam kegiatan negatif yang berujung pada perkelahian atau tawuran.
Mbak Ita juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga ketertiban di wilayahnya masing-masing, terutama dengan peran koordinator di tingkat kelurahan yang dapat membantu mengantisipasi masalah kreak.