Ungaran – INFOPlus. Kebakaran melanda sebuah pabrik tahu di wilayah Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Polisi ungkap penyebab munculnya api.
Kebakaran yang ludeskan pabrik tahu kelas rumahan di Bawen, Kabupaten Semarang tersebut terjadi pada Selasa (3/9) malam. Peristiwa terjadi usai jam kerja atau operasional UMKM tersebut rampung.
Kapolres Semarang AKBP Ike Yulianto W menyampaikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut mengingaat karyawan sudah pulang saat kebakaran terjadi.
“Kebakaran ini menimpa pabrik tahu rumahan milik Jarwadi (55) di Dusun Poncoruso RT 06 Rw 02, Desa Poncoruso Kecamatan Bawen,” ungkap Kapolres saat dikonfirmasi di Mapolres Semarang, Rabu (4/9).
Menurut Ike, dari laporan anggota Polsek Bawen yang berada di lokasi kejadian, api diduga berasal dari tungku untuk memasak yang masih menyala bara apinya.
“Karena di pabrik tersebut masih menggunakan kayu bakar untuk memasak tahu,” terangnya.
Didampingi Kasat Reskrim AKP M Aditya Perdana, Kapolres menuturkan kronologi peristiwa kebakaran tersebut. Berdasar keterangan sejumlah saksi, termasuk karyawan dan warga sekitar, kisaran pukul 19.00 WIB pabrik selesai beroperasi.
Di waktu bersamaan, 2 orang pekerja M Parji (41) dan Tugiman (59) selesai melakukan aktivitas dan meninggalkan pabrik tahu tersebut.
Keduanya merasa yakin saat meninggalkan pabrik semua alat produksi dalam keadaan aman. Kuat dugaan, keduanya tidak mengecek tungku yang sebelumnya digunakan untuk memasak.
Beberapa waktu usai karyawan pulang, pemilik pabrik Jarwadi melihat pabriknya terbakar. Kebetulan, lokasi tempat tinggal Jawadi hanya berjarak sekitar 50 meter dari pabrik.
Melihat kejadian tersebut Jarwadi meminta tolong warga sekitar dan melaporkan ke perangkat desa maupun Polsek Bawen.
Mendapatkan laporan, polisi dan tiga unit mobil pemadam kebakaran dari unit Damkar Kabupaten Semarang bergegas ke lokasi untuk memadamkan api yang melalap bangunan permanen tempat usaha tersebut. Usaha petugas membuahkan hasil, api akhirnya dapat dipadamkan.
“Diperkirakan pemilik pabrik mengalami kerugian sekitar Rp 50 juta,” pungkas AKBP Ike. (AK)