Tegal – INFOPlus. Perampokan keji terjadi di sebuah gudang minuman kesehatan kemasan di Pantura Dampyak, Kabupaten Tegal. Penjaga gudang tewas dalam kondisi mengenaskan.
Aksi perampokan pecah di wilayah hukum Polres Tegal, Jumat (7/6). Selain menggondol sepeda motor, para perampok juga membunuh penjaga gudang. Korban, Sunaryo ditemukan dalam keadaan terikat.
Tubuh penjaga malam yang menggantikan penjaga tetap itu bersimbah darah dengan tangan dan kaki terikat tali rafia, serta kepala yang penuh luka bekas sayatan senjata tajam.
Menurut Kasat Reskrim Polres Tegal, AKP Suyanto, Sunaryo hanya memegang kunci gerbang depan gudang tersebut.
“Korban menggantikan penjaga asli yang sedang operasi jantung. Saat ditemukan, tangan korban terikat, kepala juga terikat tali rafia, dan terdapat banyak darah di kepala. Ada kemungkinan kepala korban dibenturkan ke lantai karena ada banyak bekas darah di sana,” jelas AKP Suyanto.
Seluruh akses ke dalam kantor tetap terkunci dan terjaga dengan alarm, menunjukkan bahwa para perampok tidak berhasil memasuki area yang lebih dalam dari gudang.
Penyelidikan awal mengindikasikan bahwa korban mungkin disiksa untuk menunjukkan lokasi kunci kantor.
“Korban kemungkinan besar dianiaya karena tidak bisa menunjukkan kunci yang diminta. Pelaku tidak percaya dan akhirnya melakukan penganiayaan,” tambah dia.
Selain pembunuhan tersebut, para perampok berhasil menggondol satu unit sepeda motor Nmax milik karyawan. Pelaku menemukan kunci motor di jaket yang ditaruh di motor, sehingga memudahkan mereka untuk membawa kabur kendaraan tersebut.
Dalam aksi keji ini, para pelaku menggunakan ponsel milik korban sebagai alat penerangan. Ponsel tersebut ditemukan di lokasi kejadian, menambah bukti bahwa korban mungkin dipaksa berpartisipasi dalam aksi perampokan sebelum akhirnya dibunuh.
AKP Suyanto juga menjelaskan bahwa pelaku tidak dapat masuk ke dalam kantor dan memilih masuk melalui genteng.
“Pelaku masuk lewat genteng dan berhasil masuk ke ruangan yang ada brankasnya. Namun, mereka tidak bisa membuka brankas karena ada pengaman empat lapis kunci. Ada pembatas besi, dua kunci brankas, dan kunci kode,” terangnya.
Jenazah Sunaryo kini telah dibawa ke RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal untuk diperiksa lebih lanjut oleh tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng. Langkah ini diambil untuk mengumpulkan bukti lebih lanjut dan memastikan penyebab kematian korban.
Pihak kepolisian juga terus mendalami penyelidikan untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku.
“Kami masih melakukan penyelidikan lebih dalam untuk menangkap pelaku secepat mungkin,” tukas AKP Suyanto. (Al) []