Naik Helikopter, Mbak Ita Pantau Lalu Lintas Arus Balik Lebaran Lewat Udara

oleh
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu pantau arus balik Lebaran dari udara. (Foto: Dok)

Semarang – INFOPlus. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu melakukan pantauan lalu lintas arus balik Lebaran 2024 dari udara. Pantauan ini menggunakan helikopter Rescue 3604 milik Basarnas.

Pantauan udara dengan rute Kalikangkung – Kalikuto – Balaikota – Bawen – Kalikangkung berlangsung Minggu (14/4) mulai sekira pukul 11.30 WIB.

Tak sendiri, Wali Kota Semarang melakukan pantauan udara bersama Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang Budiono dan Dirut PT Jasa Marga Semarang Batang Nasrullah.

“Alhamdulillah pantauan dilakukan mulai dari Kendal Kalikangkung ke Kalikuto, mengitari Kota Semarang dan sampai ke Bawen. Memang ada beberapa titik yang mulai tersendat, ada pula yang masih lengang,” ujar Mbak Ita, sapaannya usai melakukan pantauan udara dari Gate Kalikangkung.

Dari hasil pantauan, lanjut dia, kemungkinan bisa saja kembali dilakukan One Way dengan menarik mundur hingga wilayah Salatiga dan Bawen.

“Tadi Direktur PT Jasa Marga menyampaikan kemungkinan akan diberlakukan one way. Kalau saat ini kan one way dari gate Kalikangkung, kemungkinan bisa saja mundur hingga wilayah Salatiga dan Bawen. Karena tadi di pintu tol Banyumanik juga sudah mulai padat. Jalur dari Salatiga juga mulai padat,” beber dia..

Meski demikian, Mbak Ita melihat secara keseluruhan arus lalu lintas masih lancar.

“Secara keseluruhan lancar dan sepertinya tidak ada kendaraan yang mogok di jalan tol,” sebutnya.

Menurut Mbak Ita, mudik merupakan tradisi dari tahun ke tahun masyarakat saat momen Lebaran. Pastinya banyak pengalaman yang masyarakat pahami, mulai dari menyiapkan kendaraan, hingga kartu elektronik (e-Tol).

“Kami mengimbau pada para pemudik untuk menyiapkan kendaraannya, dicek lagi, dan tentunya e-Tolnya juga. Saya imbau agar pemudik mengecek dulu sebelum masuk Tol,” pesannya.

Mbak Ita juga mengingatkan agar pengendara atau pemudik menjaga kondisi badan.

“Kondisi badan juga berpengaruh, kalau saya lihat saat pantauan di beberapa kecelakaan penyebabnya karena kurang istirahat para pengemudi,” tuturnya. “Saya harap pendamping driver juga mengawasi, ‘jawil-jawil’, nyolek untuk jangan ngantuk. Kalau ngantuk ya menepi di rest area atau keluar ke kota sebentar. Yang penting tetap jaga badan,” sambung dia.

Dalam kesempatan itu, Mbak Ita mengajak para pemudik untuk transit dan beristirahat sejenak di Kota Semarang sembari mencoba kuliner dan oleh-oleh dari Kota Lumpia.

“Semarang ini kan tengah-tengah, kalau orang dari Surabaya dan wilayah lain. Semarang ini kan tengah-tengah transit, sehingga bisa mampir ke semarang juga untuk beli oleh-oleh dan nyoba kulinernya Semarang,” seru Mbak Ita.