Semarang – INFOPlus. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta kepada semua pihak untuk intens memonitor harga kebutuhan bahan pokok. Hal itu dilakukan dalam upaya menekan angka inflasi di Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang.
Mbak Ita, sapaannya, mengakui kenaikan inflasi di seluruh daerah, termasuk Kota Semarang, dipicu karena adanya peningkatan harga beras, cabai, dan bawang putih. Selain itu, saat ini sedang diwaspadai potensi kenaikan harga pada komoditas minyak goreng.
“Ini menjadi satu kewaspadaan juga bagi kabupaten atau kota,” ujarnya usai melaksanakan High Level Meeting TPID Jateng bersama Pemprov Jateng di Semarang, Rabu (6/3).
Terkait inflasi di Jateng yang relatif masih tinggi, kata Mbak Ita, ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemkot Semarang. Karenanya, Mbak Ita telah memerintahkan OPD terkait untuk terus aktif berperan dan melaporkan upaya-upaya dalam menjaga stabilitas ekonomi di Kota Semarang.
Seperti misalnya Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perdagangan agar lebih intens melakukan monitoring harga bahan pokok di pasar. Kemudian Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk selalu monitoring ketersediaan air bagi para petani.
Meski demikian, Mbak Ita menyampaikan jika harga sejumlah komoditas bahan pokok di Kota Semarang sudah mulai turun. Apalagi hasil pantauannya lewat Lumbung Pangan Kota Semarang (Lumpang Semar), pasokan beras SPHP dari Bulog masih tersedia.
Hanya saja ia tak ingin lengah, mengingat tingkat konsumsi di Kota Semarang sangat tinggi. Dirinya bakal terus melakukan upaya-upaya menekan inflasi, salah satunya melalui pengendalian harga bahan pokok dengan kegiatan Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman).
“Kita tetap harus imbangi juga, kita lakukan upaya-upaya seperti menggelar gerakan pasar murah,” jelasnya.
“Kemudian monitoring harga bahan pokok di pasaran. Dan yang pasti kita harus sigap, umpama kurang maka kami koordinasi dengan Pemprov Jateng untuk suplai seperti tadi,” lanjutnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengatakan, ada kenaikan inflasi di Jawa Tengah sebesar 0,57 persen. Meski ada kenaikan, angka inflasi di Jawa Tengah masih di bawah target nasional.
Nana menyebut, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah dalam menangani kenaikan inflasi. Dirinya pun berharap, semua pihak bisa terlibat dalam penurunan angka inflasi.
“Langkah-langkah yang sudah dilakukan dari pusat bersama daerah adalah menggelontorkan beras Bulog SPHP. Dan ini di Jateng sudah berjalan baik, ditambah langkah kita untuk beras cadangan, terus memberikan bantuan kepada masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan Bulog ini.”