Status Waspada, Upacara Sedekah Merapi Tetap Digelar

oleh
Boyolali  – Masyarakat tetap melaksanakan upacara ritual tradisi Sedekah Gunung, meski status Merapi waspada di Desa Lencoh Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada malam Sura (kalender Jawa) atau Senin (10/9/2018) malam.

“Dari hasil rapat koordinasi dengan tokoh masyarakat Lereng Merapi, dan instansi terkait upacara sedekah dengan melarungkan kepala kerbau yang digelar setiap tahun itu, tetap dilaksanakan dengan persyaratan,” kata Kepala Bidang Pemasaran dan Kelembagaan Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali, Neneng Dewi Setyowati, di Boyolali,Yogyakarta, Rabu (5/9/2018).

Namun, kata Neneng Dewi Setyowati, kegiatan melarung kepala kerbau ke puncak Merapi hanya diizinkan dua orang saja tidak seperti tahun-tahun sebelumnya melibatkan banyak warga yang melakukan pendakian.

“Status Merapi masih waspada, maka kegiatan melarungkan kepala kerbau sebagai tradisi warga lokal tetap dilakukan. Hanya saja kepala kerbau hanya sampai di Pasar Bubrah atau pos III pendakian,” kata Neneng.

Neneng menjelaskan sedekah gunung sebuah upacara tradisi oleh warga setempat tidak mungkin ditinggalkan, dan hal ini termasuk kearifan lokal yang unik dan menjadi potensi mendatangkan wisatawan untuk melihat langsung upacara ritual yang sudah dilakukan turun-temurun sejak nenek moyang mereka.

Kepala Disporapar Boyolali Wiwis Trisiwi Handayani menambahkan upacara tradisi sedekah gunung di Desa Lencoh Selo akan dipaket dengan seni budaya lokal sehingga dapat dikunjungi banyak orang. Jumlah pengunjung dari tahun ke tahun terus meningkat hingga ribuan orang.

“Upacara tradisi dimulai pelarungan kepala kerbau sekitar pukul 00.00 WIB. Namun, sebelumnya kepala kerbau dengan sejumlah gunungan berupa hasil bumi seperti nasi jagung dan lauk pauknya dikirabkan keliling kampung,” kata Wiwis.

Menurut dia setelah dikirab keliling kampung kemudian dibawa di Joglo Lencoh dilakukan doa bersama Kepada Tuhan Yang maha Esa, dan kemudian gunungan untuk diperebutan oleh warga yang hadir, sedangkan kepala kerbau dilarungkan ke puncak Merapi mulai pukul.00.00 WIB.

Menurut Kepala Resort Selo, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Boyolali, Wahid Adi, Merapi sejak letusan freaktif pada Mei 2018 hingga sekarang pendakian gunung dengan berketinggian 2.968 meter di atas permukaan laut (mdpl) ditutup untuk umum.

Menurut Wahid Adi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta menyatakan Gunung Merapi dilarang untuk aktifitas pendakian karena status masih waspada.