Mayat Membusuk Gegerkan Warga  Demak.  Diduga Sakit dan Sudah Tiga Hari Tewas

oleh

Demak – Warga Desa Karangasem, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak digegerkan dengan temuan sesosok mayat pria yang telah membusuk di sebuah rumah. Korban diduga sudah meninggal tiga hari sebelum ditemukan. Belum diketahui pasti penyebabnya, namun dugaan sementara, korban tewas akibat sakit.

Kepala SPK II Polsek Sayung, Polres Demak, Aiptu Eko Sudiono mengatakan, penemuan mayat membusuk terjadi Minggu (15/7/2018) sore. Pihaknya menerima laporan dari masyarakat terkait adanya mayat di sebuah rumah warga.

“Bersama anggota piket, kami menuju tempat kejadian di Desa Karangasem Kecamatan Sayung. Korban diketahui atasnama Muhani Binti Muhadi (70),” ungkap Eko, kemarin.

Saat ditemukan, korban Muhani dalam kondisi mengenaskan. Tubuhnya tampak menghitam dan sudah dikerumuni lalat.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, penemuan mayat terungkap setelah warga yang melintasi rumah korban yang tinggal sendiri itu mencium aroma tak sedap. Tercium bau busuk hingga luar rumah. Warga yang curiga lalu mencari asal muasal bau itu dan mengarah ke rumah korban.

Saksi Budi Aryani (42) kepada petugas,mengatakan korban pernah mengeluh sakit kepadanya. Saksi menambahkan, korban pernah berpesan jikalau terjadi sesuatu dengannya agar menghubungi keluarganya di Srondol Kota Semarang.

“Diperkirakan korban telah meninggal dunia lebih dari tiga hari,” kata petugas.

Saat ditemukan, korban menggunakan baju dan sarung hijau. Posisi jenazah tergeletak di lantai kamar.

Untuk kepentingan pemeriksaan, jasad korban langsung dibawa ke RSUD Kalijaga Demak untuk dimandikan. Jenazahnya baru dikuburkan, Senin (16/7) atas permintaan pihak keluarganya dan musyawarah warga Desa Karangasem.

Dari hasil pemeriksaan, petugas kepolisian menyatakan tidak ditemukan adanya indikasi tanda kekerasan pada tubuh korban. Hal itu disesuaikan hasil pemeriksaan petugas medis yang memeriksa.

“Informasi dari warga emang sudah sakit-sakitan. Sementara tidak ada indikasi lain, termasuk tanda-tanda kekerasan,” ujarnya.(edit)