Semarang – INFOPlus. Dua mahasiswa Universitas Sultan Agung atau Unissula Semarang ditemukan meninggal dunia di kolam retensi kawasan kampus. Gegaranya, mereka adu renang, diduga memperebutkan uang Rp50 ribu.
Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono mengungkapkan dua mahasiswa malang ini diketahui beridentitas Andre budi setiawan (23) asal Jepara dan Sarif Hidayatullah (21) asal Bawean, Gresik. Keduanya merupakan mahasiswa Unissula jurusan Fakultas Teknik Industri angkatan 2021 dan 2023.
Kronologi kejadian, berawal dari dua korban bersama rekan-rekannya di pinggir waduk buatan tersebut untuk memancing, Selasa (11/2). Sore hari, usai memancing, sekitar pukul 17.00 WIB, para mahasiswa itu iseng lomba renang.
Tiga mahasiswa, dua di antaranya adalah korban, akhirnya sepakat adu berenang. Saat itu lah, salah satu korban ternyata tidak kuat sampai ke pinggir waduk.
“Diduga salah satu korban tidak kuat dan tenggelam, satu korban lagi berusaha menolong namun ternyata ikut tenggelam. Sedangkan yang satu lagi berhasil berenang ke tepian,” ungkap Budiono.
Hal senada disampaikan Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto. Nahas dua mahasiswa tersebut bermula dari semacam sayembara memperebutkan uang Rp50 ribu.
“Salah satu mahasiswa bilang ‘Kalau bisa berenang dari ujung selatan ke utara tak kasih Rp50 ribu’,” ujar dia.
Kejadian tersebut diketahui oleh para pengendara ojol yang kebetulan sedang berada tak jauh dari waduk.
Para saksi sempat melihat ada tangan melambai namun mereka tak ada yang berani menolong hingga akhirnya korban tenggelam tak nampak lagi. Kejadian itu segera dilaporkan saksi ke pihak terkait.
Tak lama berselang, Basarnas Semarang beserta tim SAR gabungan akhirnya tiba di lokasi untuk melakukan pencarian. Kedua mahasiswa tersebut akhirnya berhasil ditemukan sekira pukul 20.00 WIB.
Mereka ditemukan tim SAR gabungan dengan cara penyelaman, sudah dalam kondisi meninggal dunia di dasar waduk.
“Kedua korban ditemukan hampir dalam waktu yang bersamaan dan langsung dibawa ke RSI Sultan Agung. Terima kasih untuk tim SAR gabungan yang dengan cepat mampu menemukan dan mengevakuasi korban,” pungkas Budiono. []