Kolaborasi Akademisi dan Masyarakat, Pemkot Semarang Komitmen Tangani Stunting

oleh
acara penanganan stunting di mijen semarang
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu hadir di kegiatan Week Care: Uji Coba Makan Bersama Balita untuk Pencegahan Stunting di Balai Kelurahan Mijen, Sabtu (1/2). (Foto: Ist)

SemarangINFOPlus. Pemkot Semarang terus memperkuat komitmennya dalam upaya pencegahan stunting melalui berbagai program kolaboratif yang melibatkan masyarakat hingga kalangan akademisi.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam penanganan stunting guna menyambut generasi emas 2045.

“Saya sangat mengapresiasi inisiatif yang luar biasa dari Pak Mahmud Nurwindu dan LPPM Undip. Mijen memiliki peran strategis sebagai penyangga ketahanan pangan Kota Semarang. Tentu kegiatan ini bukan sekadar makan bersama, tetapi menjadi langkah penting untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal,” ujar Mbak Ita, sapaannya, di kegiatan Week Care: Uji Coba Makan Bersama Balita untuk Pencegahan Stunting, Sabtu (1/2) di Balai Kelurahan Mijen.

INFO lain :  474 Perusahaan Tak Patuhi Izin Lingkungan, Walhi Minta Dinas Buka Data Pencemar Udara

Lebih lanjut Mbak Ita menegaskan bahwa Pemkot Semarang akan mendukung penuh agar program ini bisa berjalan lebih sering dan menjangkau lebih banyak anak.

“Kami akan mendukung agar program ini ke depannya dapat berlangsung hingga tiga kali seminggu. Dengan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk Rumah Sakit Mijen yang memang memiliki spesialisasi dalam penanganan stunting, saya yakin program ini bisa memberi dampak lebih luas,” tambahnya.

Kegiatan ini diinisiasi oleh tokoh masyarakat Mahmud Nurwindu dan melibatkan berbagai pihak, termasuk kader FKK, PKK, Posyandu, akademisi dari LPPM Undip, serta perangkat kelurahan dan kecamatan.

INFO lain :  Seberangi Sungai, Perempuan 68 Tahun di Sragen Hilang Terbawa Arus

Dalam kegiatan tersebut, para ibu hamil dan ibu balita mendapatkan edukasi tentang makanan bergizi, praktik memasak, serta sesi makan bersama dengan 20 balita yang hadir.

Senada dengan wali kota, Mahmud Nurwindu menekankan bahwa pencegahan stunting harus dilakukan secara serius agar jumlah kasus tidak terus bertambah.

“Pada dasarnya, untuk mengentaskan stunting, kita harus fokus pada pencegahan. Maka, kegiatan hari ini kita melibatkan ibu hamil, ahli gizi dari LPPM Undip, dan ibu-ibu yang memiliki anak balita. Kami mensosialisasikan bagaimana makanan bergizi dibuat, cara memasaknya, lalu memberikan hasilnya kepada anak-anak. Dari pengamatan awal, terlihat anak-anak lebih bersemangat makan,” jelas Mahmud.

INFO lain :  25 Persen Bayi di Batang Kurang Gizi

Ia menambahkan bahwa program ini akan dievaluasi dan berpotensi ditingkatkan menjadi tiga kali seminggu di tingkat kecamatan dengan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Mijen.

Ketua LPPM Undip Prof Suherman menambahkan program ini selaras dengan misi Undip dalam ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan.