Purbalingga – INFOPlus. Seorang pendaki asal Sragen alami hipotermia di Gunung Slamet. Tim SAR berhasil evakuasi pendaki tersebut dalam kondisi selamat.
Kantor SAR Cilacap menerima informasi terkait kondisi membahayakan manusia terhadap satu orang pendaki yang mengalami hipotermia di jalur pendakian Gunung Slamet via Bambangan, Kabupaten Purbalingga, Kamis (30/1) malam.
Kepala Unit Siaga SAR Banyumas, Trisno mengungkapkan pendaki alami hipotermia diketahui beridentitas Mochamad Azizer (19) warga Kabupaten Sragen.
Bermula dari Azizer bersama rombongannya, berjumlah total 12 pendaki, berangkat naik ke Gunung Slamet via Bambangan, Purbalingga pada Senin (27/1). Setibanya di pos 3, dua orang turun ke basecamp karena kurangnya persiapan.
Sementara 10 pendaki lainnya meneruskan perjalanan hingga nge-camp di pos 5. Selanjutnya summit pada Rabu (29/1) dan berencana langsung turun menuju basecamp.
Namun karena cuaca hujan, salah satu pendaki, yakni Azizer mengalami kedinginan sehingga menunda untuk turun. Pada Kamis (30/1), ia mulai menujukkan tanda-tanda hipotermia, yakni menggigil dengan pandangan mata yang kosong. Akhirnya diputuskan untuk minta bantuan ke tim SAR di basecamp.
“Selanjutnya enam orang tiba di basecamp siang hari dan melaporkan kejadian tersebut ke petugas basecamp. Sementara tiga lainnya menemani survivor di pos 5,” beber Trisno lewat siaran tertulis, Jumat (31/1).
Merespons laporan tersebut tim rescue bersama potensi SAR setempat dikerahkan ke lokasi untuk melakukan bantuan pertolongan terhadap survivor.
“Setelah dilakukan pertolongan oleh tim SAR gabungan, akhirnya pada Jumat (31/1) pukul 04.15 WIB survivor dapat kembali ke basecamp dalam keadaan selamat dan sehat sehingga dapat dikembalikan ke rombongannya untuk pulang ke rumah masing-masing,” ungkap dia.
Sekadar informasi, hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh turun drastis hingga di bawah 35 derajat celcius. Akibatnya, jantung dan organ vital lainnya gagal berfungsi. Jika tidak segera ditangani, hipotermia dapat menyebabkan henti jantung, gangguan sistem pernapasan, bahkan kematian.
Dikutip dari alodokter.com, hipotermia terjadi ketika panas yang dihasilkan tubuh tidak sebanyak panas yang hilang. Sejumlah kondisi yang berpotensi membuat panas tubuh banyak hilang dan menyebabkan hipotermia, yaitu:
- Berada di tempat dingin dalam waktu yang lama.
- Mengenakan pakaian yang kurang tebal saat cuaca dingin.
- Terlalu lama mengenakan pakaian basah.
- Berada di dalam air terlalu lama, misalnya akibat kecelakaan kapal.
“Dengan telah dievakuasinya survivor, maka operasi SAR dinyatakan selesai. Dengan ucapan terimakasih, seluruh unsur SAR yang terlibat dapat kembali ke kesatuannya masing-masing”, tutup Trisno. []