Semarang – INFOPlus. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau biasa disapa Mbak Ita, tak diketahui keberadaannya usai Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK tahan dua tersangka korupsi Pemkot Semarang.
Diketahui, KPK telah menahan dua tersangka korupsi di lingkungan Pemkot Semarang pada Jumat (18/1). Keduanya adalah Direktur PT Chimarder777 dan PT Rama Sukses Mandiri sekaligus Ketua Gapensi Semarang Martono, serta Direktur Utama PT Deka Sari Perkasa Rachmat Utama Djangkar.
Di hari yang sama, Mbak Ita dan suaminya, Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jateng periode 2019-2024, Alwin Basri sedianya dijadwalkan diperiksa sebagai tersangka. Namun keduanya mangkir dari panggilan KPK.
Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika mengungkapkan Mbak Ita tak bisa hadir di pemeriksaan lantaran terlanjur ada agenda lain yang tak bisa ditinggalkan dalam kapasitasnya sebagai Wali Kota Semarang.
“Ada kegiatan yang sudah terjadwal dan tak bisa ditinggalkan,” ucap dia.
Sementara pada hari Jumat itu, sesuai agenda yang diterima wartawan di Semarang, Mbak Ita menghadiri peresmian proyek CSR swasta di Kecamatan Tugu.
Paskahari tersebut, keberadaan orang nomor satu di lingkungan Pemkot Semarang bak ditelan bumi. Hari Senin (20/1) ini, Mbak Ita yang sedianya dijadwalkan hadir di Paripurna DPRD Kota Semarang juga tidak menampakkan batang hidungnya.
Dalam Paripurna tersebut, Wali Kota Semarang tidak nampak batang hidungnya, ia diwakili oleh Pj Sekda M Khadik.
“Saya permohonkan izin Ibu Wali Kota tidak bisa sehingga menugaskan saya untuk mewakili beliau,” kata Khadik di hadapan wakil rakyat dalam rapat paripurna DPRD Kota Semarang.
Ditemui usai Paripurna, Khadik enggan membeber keberadaan Mbak ita meski masih menjalin komunikasi.
“(Di Semarang atau luar kota) tanya langsung sama beliau. (Masih berkomunikasi) nggak ngomong soal KPK. Saya hanya ditugasi beliau ke paripurna,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman mengaku sudah mengundang Mbak Ita untuk hadir di rapat Paripurna yang membahas sejumlah Raperda dan pembentukan Pansus.
“Alasan (Mbak Ita tidak hadir) kami tidak ngerti, kalau Paripurna tetap kami undang, Pak Sekda menyampaikan ada kegiatan, hanya begitu saja,” kata politisi yang akrab disapa Pilus ini.
Pilus sendiri mengakui beberapa waktu lalu sempat bertemu dengan Wali Kota Semarang. Yakni saat rapat Paripurna DPRD di awal tahun ini.
“Awal tahun, (Mbak Ita) masih ada, pas paripurna saya ketemu,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Semarang Mbak Ita dan suami, Alwin Basri diduga tersangkut kasus korupsi dilingkungan pemerintahan yang dipimpinnya.