Semarang – INFOPlus. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dan ratusan chef mengikuti cooking competition PHRI Vaganza di Lapangan Pancasila Simpanglima, Kota Semarang, Minggu (25/8).
Berbagai variasi makanan berbahan dasar ikan dibuat para chef berpengalaman dari berbagai hotel dan restoran di Jawa Tengah. Tak hanya itu. Mbak Ita, sapaan Wali Kota Semarang juga unjuk kebolehan memasak menu berbahan ikan, yaitu spageti bola ikan lele.
Mbak Ita, memang punya hobi masak, sehingga masakan yang ia buat berbahan dari hasil urban farming dan budidamber. Seperti tomat, wortel dan lele hasil dari budidaya di lahan miliknya.
“Karena memang saya senang memasak dan urban farming, saya memasak masakan kekinian. Membuat spageti bolognese dengan perpaduan bola-bola dari daging lele,” ujarnya.
Dengan berbahan dasar ikan lele, mbak Ita membuat bola-bola bakso dengan bumbu bolognese dari tomat.
“Bakso lele ini memenuhi kebutuhan gizi dan saya masukan juga sayur, ada wortel, sayur. Ikan Lele kan juga super food dengan gizi melimpah. Untuk karbohidratnya saya pakai spageti. Atau masyarakat bisa berinovasi pakai mie yang terbuat dari sawi hijau atau bayam. Makanan ini, anak-anak pasti suka tapi tetap terpenuhi gizinya,” beber dia.
Menurut dia, menu-menu variasi dan kekinian seperti ini bisa diimplementasikan orang tua untuk menambah nafsu makan anak. Bahkan bisa jadi upaya pencegahan atau penurunan stunting, sekaligus juga bisa untuk menu makan siang bergizi juga.
Dalam kesempatan tersebut, Mbak Ita juga melihat langsung proses memasak para chef saat cooking competition. Mbak Ita bahkan terheran-heran dengan variasi menu olahan ikan dengan platting yang menarik.
“Kreatif sekali, ternyata ikan apapun kalau dimasak dan diplatting dengan cantik apalagi memiliki rasa nikmat pasti banyak yang mau mencicipinya,” kata dia.
Melalui PHRI Vaganza ini, dia berharap PHRI terus menggali potensi para juru masak hotel dan restoran di Jawa Tengah, khususnya di Semarang.
“Tadi lihat ada kuliner ikan berbagai macam olahan. Kalau kakap, gurami itu biasa namun ada yang menampilkan ikan beong atau ikan yang hanya ada di wilayah Magelang, Kali Progo dan tidak ada di tempat lain. Ini sangat unik. Ternyata masih banyak kekayaan kuliner yang ada di Jawa Tengah yang bisa digali,” sebut Mbak Ita.
Di sisi lain, masyarakat juga diajarkan bahwa ada menu sehat, menu bergizi namun bisa diolah tidak hanya konvensional tapi bisa diinovasikan. Seperti Chef Ifan dari Gradhika Hotel Semarang yang memasak ikan dorang menjadi mangut.