Salatiga – INFOPlus. Tokoh lintas agama yang tergabung di Forum Kerukunan Umat Beragama atau FKUB di Jawa Tengah diminta untuk waspada atas potensi kerawanan di masa Pilkada serentak 2024. Utamanya, kerawanan yang bisa memicu terpecahnya persatuan bangsa.
Hal tersebut disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Tengah, Ema Rachmawati, di hadapan peserta Rembug Jagong Toleransi antar Umat Beragama se-Jawa Tengah, di Salatiga, Selasa (20/8).
“Ada banyak yang mungkin saya ingin titipkan kepada Bapak Ibu sekalian karena memang sangat rawan (pelaksanaan Pilkada serempak),” kata Ema mewakili Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.
Rembug Jagong Toleransi antar Umat Beragama se-Jawa Tengah bertema Kerukunan dan Kondusifitas Menjelang Pemilihan Kepala Daerah 2024. Kegiatan ini dihadiri ratusan tokoh lintas agama FKUB dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik se-Jawa Tengah.
Turut hadir, Muhammad Agung Hikmati, selaku Sekretaris Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani beserta pejabat di lingkungan Pemkot Salatiga.
Ema Rachmawati menerangkan, jika melihat pengalaman-pengalaman dari Pilkada yang lalu potensi permasalahan itu sangat banyak. Sehingga, penting bagaimana seluruh elemen masyarakat meredam konflik.
“Antara penyelenggara Pemilu aja bisa membuat konflik,” ujarnya.
“Berbagai contoh pada saat Pilpres lalu, cukup rawan. Kemudian juga kadang-kadang membawa agama. Nah itu membawa suku agama gitu kan bahaya dan muncullah kemudian bully-bully politik yang dilakukan antarpartai politik,” tambah Ema.
Sementara, Muhammad Agung Hikmati menyebutkan jika Kegiatan Rembug Jagong ini bermaksud untuk menjaga kerukunan dan komposisitas menjelang Pilkada serentak November mendatang.
“Sehingga kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya toleransi dan saling menghormati di antara berbagai kelompok masyarakat dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjaga kerukunan dan produktivitas menjelang pemilihan kepala daerah tahun 2024,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Pj Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani mengapresiasi dan menyambut hangat para peserta yang sudah hadir di Salatiga sebagai Kota Toleran.
Ia menyebutkan sejak ada penilaian kota toleran, Salatiga pasti masuk di tiga besar yang sangat terbantu oleh peran FKUB di Salatiga ini.
“Kalau enggak nomor satu nomor dua nomor tiga, tapi urusannya nomor satu itu kan masih di contoh sama yang lain ya. Tapi enggak apa-apa bukan masalah juaranya, tetapi yang kami perlukan adalah bahwa kami diakui, bahwa budaya kami diakui secara nasional,” ucapnya.