Jambore Petani Cilik, Pelajar Semarang Pamerkan Aneka Makanan Hasil Urban Farming

oleh
Jambore petani cilik dan pelajar tani semarang
Para pelajar pamerkan kreasi makanan berbahan hasil urban farming dalam Jambore Petani Cilik dan Pelajar Tani Kota Semarang. (Foto: Dok)

SemarangINFOPlus. Jambore Petani Cilik dan Remaja Tani digelar di Mijen, Kota Semarang, Di kegiatan tersebut, para pelajar SD dan SMP pamerkan aneka makanan hasil urban farming.

Pemkot Semarang melalui Dinas Pertanian sukses menggelar Jambore Petani Cilik dan Remaja Tani di Agro Purwosari, Mijen, Sabtu (10/8) dan Minggu (11/8)

Berbagai kegiatan dihelat, mulai dari pemilihan duta cilik dan remaja tani, fun painting, gelar hasil urban farming, fun cooking, gelar teknologi tepat guna, dan sebagainya. Semua kegiatan positif tersebut dikemas apik dengan konsep perkemahan.

Satu yang menjadi perhatian, yakni gelar hasil urban farming dan fun cooking. Anak-anak dari berbagai sekolah menampilkan hasil urban farming di sekolah mereka. Tak hanya itu, anak-anak juga membuat resep menu kreasi dan masakan yang bahannya dari hasil urban farming tersebut.

INFO lain :  Ketahanan Pangan Kota Semarang Diapresiasi Delegasi MUFPP

Plt Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan, dalam kegiatan Jambore Petani Cilik Dan Remaja Tani sebenarnya banyak kegiatan yang menyertainya.

“Memang yang utama, tujuannya adalah memperkenalkan anak-anak dengan kegiatan pertanian secara menyenangkan. Sehingga yang kami lakukan bukan membuat lomba tetapi menggunakan kata gelar untuk menciptakan suasana riang gembira,” kata Hernowo, Senin (12/8).

Pria yang juga menjabat sebagai Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat ini menyebut konsep gelar urban farming dan fun cooking mengajak anak-anak memasak makanan yang mereka hasilkan dari kegiatan urban farming di sekolahnya.

INFO lain :  AYS Siap Mengabdi di DPR RI Setelah Pensiun dari Polisi

“Jadi anak-anak di sekolah kan punya hasil urban farming. Punya tanaman hidroponik, ada yang beternak ayam KUB, ada yang beternak kelinci, lele, bahkan nila. Sesuai dengan potensi sekolah masing-masing,” jelasnya.

Dari hasil urban farming di sekolah itu, lanjut Hernowo, kemudian dibuat resep kreasi oleh anak-anak untuk kemudian dimasak dan disajikan bagi siswa yang lain.

“Ternyata anak-anak kita ini luar biasa, banyak sekali menu-menu yang luar biasa dan diciptakan anak-anak dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki dan dengan bahan-bahan dasar yang mereka miliki juga,” ujarnya.

INFO lain :  Mbak Ita Imbau Masyarakat Kota Semarang Waspadai Penyakit di Musim Pancaroba

Bahkan, lanjut dia, banyak menu unik yang membuat pengunjung yang hadir kagum. Iii karena para pelajar membuat ragam kreasi makanan dari bahan-bahan sederhana hasil urban farming.

“Bahan sederhana itu bisa diolah jadi makanan macam-macam. Ada nugget lele, cincau daun mangga. Ada makanan kekinian, seperti cordon bleu, ada dadar sayur atau omlet tomat. Ini menarik meski sederhana, dan terpenting bahan yang didapatkan dari hasil urban farming. Mereka mengkreasikan menu yang selama ini tidak terpikirkan,” beber dia.