Jelang Lebaran, Mbak Ita Pastikan Harga Kebutuhan Pokok di Semarang Relatif Aman

oleh
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat melakukan pantauan harga kebutuhan pokok jelang Lebaran di pasar modern dan pasar tradisional, Jumat (5/4). (Foto: Dok)

Semarang – INFOPlus. Jelang Lebaran, harga kebutuhan pokok di Kota Semarang relatif masih aman. Hal itu disampaikan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat melakukan pantauan harga kebutuhan masyarakat di beberapa pasar modern dan pasar tradisional, Jumat (5/4).

Mbak Ita, sapaan akrabnya, melakukan tinjauan di dua lokasi yakni di Pasar Gayamsari dan Lotte Mart. Di dua lokasi itu, ia mengaku jika harga-harga kebutuhan masyarakat untuk perayaan Lebaran masih aman.

Untuk beras, stok masih tersedia dengan kisaran harga Rp 14.300 untuk beras medium dan Rp 15.500 untuk beras premium. Kemudian telur ayam juga masih tersedia aman, harga berkisar antara Rp 25 ribu sampai Rp 26 ribu/Kg.

INFO lain :  Lantik 184 Pejabat di Pemkot Semarang, Ini Pesan Mbak Ita

“Stok masih terpenuhi. Tapi harga daging naik berkisar antara Rp 10 ribu/Kg. Kalau di sini lebih murah dari pasar, karena memang daging beku. Mungkin stok dari rumah pemotongan hewan (RPH) yang fresh,” ujarnya.

INFO lain :  ​Pemilik Toko Besi di Semarang Dituntut 2 Tahun Penjara atas Perkara Penipuan Penggelapan

Selain daging, ada beberapa komoditas yang harganya masih naik, yakni bawang putih dan bawang merah. Kenaikan ini bisa saja dipicu karena permintaan yang banyak saat Lebaran.

“Yang kerap dicari saat Lebaran yaitu bawang merah, bawang putih, dan daging. Untuk cabai relatif turun harganya, karena ada panen raya. Beras juga murah karena impor sudah mulai masuk, panen juga sudah mulai sehingga stok banyak. Ini (yang naik) cuma bawang merah, bawang putih, sama daging,” terangnya.

INFO lain :  Mbak Ita Lantik Ratusan ASN Baru Pemkot Semarang

Mbak Ita berpesan kepada pedagang untuk tidak menjadikan Lebaran sebagai momen untuk menaikkan harga beberapa komoditas pangan. Ia berharap, pedagang bisa menjual dagangannya dengan harga yang sesuai.

“Kami mengimbau jangan menaikkan, istilahnya mremo. Karena kondisi seperti ini, kami harap bisa menyadari dan memberikan harga sesuai saja,” imbuhnya. (Ags/Mw)