Semarang – INFOPlus. Satu lagi event wisata di Kota Semarang digelar. Festival Durian di Sentra Durian, Cepoko, Kecamatan Gunungpati dihelat selama tiga hari, mulai Jumat (23/2) sampai Minggu (25/2).
Festival Durian kali ini digelar lebih meriah dibanding tahun sebelumnya. Event tahunan tersebut makin gayeng dengan arak-arakan dan garebek durian.
Terdapat dua gunungan durian dan buah hasil alam Kecamatan Gunungpati. Juga tumpeng dan buntelan sego kethek. Nuansa pesta rakyat kentara dengan hadirnya marching band dan pawai masyarakat berkostum adat.
“Alhamdulillah, seperti tahun sebelumnya. Festival Durian ini sudah rutin dilakukan di Kecamatan Gunungpati,” ujar Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu usai membuka Festival Durian.
Mbak Ita, sapaannya, mengatakan seharusnya Festival Durian berlangsung pada Januari. Namun karena menjelang pesta demokrasi Pemilu 2024, sehingga pelaksanaannya mundur dan baru bisa dilaksanakan saat ini.
“Durian memang tidak sebanyak saat Januari, karena puncaknya panen durian itu kan Desember sampai Januari. Tapi Alhamdulillah di tengah terbatasnya durian ini, acara bisa terlaksana,” beber dia.
Dalam kesempatan tersebut, hadir Kepala Bidang Jaringan Pemasaran Usaha Mikro Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Bony Suganda.
Menurut Mbak Ita, kehadiran Kementerian Koperasi dan UMKM membawa angin segar bagi UMKM di Kota Semarang.
“Ini jadi angin segar juga bahwa Festival Durian tidak hanya dari standar lokal saja. Tapi juga bisa terdistribusi mata rantainya dengan daerah-daerah lain. Saya sudah minta ke Pak Bony agar dibuat semacam roadmap, durian ini bisa tidak hanya terbatas pemasaran lokal saja,” ujarnya.
Tak hanya itu, Mbak Ita juga ingin ada pelatihan-pelatihan agar ada inovasi menciptakan produk olahan durian yang lebih bervariasi.
“Tidak mungkin setiap hari orang bisa memakan durian. Tetapi jika durian diolah jadi makanan-makanan lain, tentu bisa jadi tambahan bagi UMKM,” jelas dia
Di luar negeri, lanjut Mbak Ita, seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia, durian diolah jadi kue, pancake, hingga aneka makanan.
“Apalagi Kota Semarang kan sekarang sudah punya BLUD bantuan dari Kementerian Koperasi UMKM yang akan segera diresmikan. Karena dari Dinas Koperasi mengatakan masih ada kekurangan pagar. Saya bilang supaya segera diselesaikan dan dipakai. Jangan sampai ada bantuan DAK Kementerian Koperasi tidak dimanfaatkan,” jelas dia.
Menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Pemkot Semarang berencana menjadikan Balai Pembibitan Pertanian dan Balai Benih Perikanan menjadi HAP.