QRIS Mendunia, Dipakai Warga Tetangga!

oleh

Jakarta – INFOPlus. Bank Indonesia mengklaim transaksi lintas negara dengan memanfaatkan Quick Response Code Indonesian standard (QRIS) sudah cukup tinggi.

Layanan transaksi QRIS lintas negara atau cross-border QR payment linkage saat ini sudah terkoneksi antara Indonesia dengan Thailand, Malaysia dan Singapura.

Thailand lebih awal, karena koneksi transaksi dengan QRIS-nya sudah lebih awal terimplementasi secara penuh pada 29 Agustus 2022. Sedangkan Malaysia mulai Mei 2023, dan Singapura uji coba per hari ini 17 Agustus 2023.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dicky Kartikoyono, mengatakan, transaksi QRIS dengan Thailand sudah cukup besar saat ini. Namun, ia belum bisa mengungkap besaran nominal maupun volumenya.

INFO lain :  Nyidam Belanja ke Pasar

“Jumlahnya kita tracking terus, angkanya nanti ya, nominal ada, volume ada, karena digital kelebihannya datanya lebih cepat,” kata Dicky saat ditemui di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (17/8/2023).

Mengutip catatan tim riset CNBC Indonesia, hingga akhir 2022, transaksi QRIS orang Indonesia di Thailand mencapai 14.555 kali atau sekitar Rp 8,54 miliar. Sebaliknya, transaksi QRIS orang Thailand yang ada di Indonesia hanya 492 kali atau Rp114 juta.

INFO lain :  Mini Dress Warna Merah

Meski begitu, Dicky mengatakan, sebetulnya saat ini transaksi QRIS dengan Malaysia sudah mengejar jumlah transaksi QRIS dengan Thailand. Sebab, mobilitas masyarakat Malaysia ke Indonesia atau sebaliknya lebih tinggi.

“Karena memang tergantung mobilitas masyarakatnya, mobilitas dari turisnya. Dan kalau malaysia senang ke Jakarta belanjanya mungkin Tanah Abang, turis kita juga dari Medan ke Penang,” tutur Dicky.

“Kalau Thailand senangnya kan tempat turisme, kita kan juga ke sana tempat turis, di Bali umumnya,” ucapnya.

INFO lain :  Batik Rifaiyah Tetap Jadi Kebanggaan

Adapun transaksi QRIS dengan Singapura, ia perkirakan akan lebih tinggi lagi karena mobilitas masyarakat Indonesia ke Singapura, maupun sebaliknya lebih tinggi dari Malaysia dan Thailand.

“Kami kan sebenarnya pakai strategi untuk pengembangan, Singapura kita lihat mobilitas masyarakat ke Singapura, kemudian tentunya kita lihat kemudahan-kemudahan dalam transaksinya, dan kita harap Singapur juga mobilitasnya ke Batam, atau ke Bintan atau ke Bali itu juga bisa sama baiknya,” ucap Dicky. (nay)

 

Naskah & Foto, Sumber: CNBC Indonesia