Sejumlah pemain PSIS saat bertanding.
Senarang (Infoplus) – PSIS sukses mengalahkan Persiba Balikpapan dengan skor akhir 2-0 pada pertandingan uji cobanya di Stadion dr H Moch Soebroto, Sabtu (10/2) sore. Pelatih PSIS Semarang, Subangkit memuji penampilan Jandia Eka Putra dalam pertandingan uji coba melawan Persiba Balikpapan itu.
Kiper yang didatangkan PSIS dengan status seleksi tersebut melakukan tiga kali penyelematan gemilang. Jandia juga sukses mencatatkan clean sheet dalam pertandingan yang berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk PSIS tersebut.
Adapun gol-gol kemenangan Laskar Mahesa Jenar dicetak melalui kaki Erik Dwi di menit ke-2 memanfaatkan sepakan bebas Tegar Infantri. Serta gol sepakan penyerang muda PSIS, Albi Lanju di menit ke-83 memanfaatkan umpan mendatar Gilang Ginarsa.
Mantan kiper Semen Padang FC ini bermain dalam 83 menit. Dia digantikan Sendri Johansah hingga pertandingan berakhir. Jandia juga mendapatkan banyak tepuk tangan dari tribune penonton saat diganti.
”Jandia tampil baik di pertandingan ini. Saya kira tidak ada celah untuk saya agar tidak merekomendasikannya. Jandia saya harap bisa dikontrak oleh manajemen dan menjadi bagian dari kami di Liga 1,” kata Subangkit usai pertandingan.
Jandia datang pada Kamis (8/2) kemarin dari Padang. Dia baru sekali berlatih dengan Haudi dkk sehari berselang di Magelang. Selain Jandia, PSIS juga kedatangan mantan bek sayap Persebaya Surabaya dan PSIM Yogyakarta, Said Marjan. Namun pemain satu ini masih akan dilihat lagi oleh Subangkit.
”Untuk Said saya kira terus akan kami pantau. Sebab dia masih kurang bugar saya lihat dalam pertandingan uji coba ini. Hal ini membuat saya memasukkan Frendi di babak kedua’ lanjut Subangkit.
Jandia menjadi pemain satu-satunya yang bermain di babak pertama dan kedua. Sementara pemain lainnya hanya merasakan setengah babak. Subangkit melakukan hal tersebut agar sebagian besar pemain bisa mendapatkan pengalaman bertanding setelah mendapat program latihan fisik di pemusatan latihan di Bandungan, 4-8 Februari lalu.
”Di babak pertama kami turunkan pemain pelapis. Saya lihat banyak dari mereka yang kurang percaya diri. Babak kedua giliran kami mainkan pemain inti dan penguasaan bola kami bisa lebih ungul dari lawan. Formasi juga saya ubah dari 3-4-3 menjadi 4-2-3-1 di babak kedua,” jelas Subangkit.
Pelatih asal Pasuruan ini berpikir mana pola strategi yang baik untuk timnya. Sebab keduanya ada plus dan minus dalam sebuah pertandingan.
”Kalau pakai tiga pertahanan memang sedikit rapat. Namun dalam hal serangan bola terobos ke penyerang kerap kurang. Hal ini berkebalikan dengan empat bek, ini akan kami gembleng nanti di latihan pekan depan. Selain itu pemain pelapis akan kamidrill