Semarang – INFOPlus. Pembebasan lahan untuk normalisasi Sungai Plumbon di Kecamatan Tugu, Kota Semarang, segera direalisasikan. Langkah ini bagian dari ikhtiar Pemkot Semarang untuk penanganan banjir di wilayah setempat.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan anggaran normalisasi Sungai Plumbon sudah disediakan Kementerian PUPR. Diperkirakan anggaran yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 170 miliar.
“Anggarannya sudah ada, tapi menunggu adanya pembebasan lahan,” kata Mbak Ita, sapaannya, dalam siaran pers Senin (21/10).
Terkait pembebasan lahan, Pemkot Semarang juga akan dibantu oleh kementerian agar proyek pengentasan banjir ini bisa cepat diselesaikan.
Mbak Ita memastikan jika Desember tahun ini, pembebasan lahan bisa selesai, sehingga awal tahun 2025 bisa dilakukan proses lelang untuk normalisasi.
“Desember kita pastikan bisa rampung, karena sudah dibantu oleh BBWS dan kementerian untuk anggaran pembebasan lahan agar bisa cepat selesai,” jelasnya.
Sambil menunggu pembebasan lahan, Mbak Ita meminta pemangku wilayah agar bisa melakukan antisipasi dengan melakukan pembersihan gulma dan pengangkatan sedimentasi. Cara serupa sudah dilakukan di Kecamatan Genuk, yakni di Sungai Sringin dan Tenggang.
“Saya minta Pak Camat agar melakukan pembersihan gulma dan sedeimentasi, kemarin Genuk kan sudah. Alhamdulillah hujan deras sampai tiga jam nggak ada genangan di sana,” bebernya.
Di sisi lain, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang dan BBWS juga telah melakukan penguatan beberapa titik tanggul yang rawan jebol di Sungai Plumbon yang membelah dua Kelurahan, yakni Mangunharjo dan Mangkang Kulon.
“BBWS dan DPU juga telah melakukan penguatan tanggul yang rawan jebol, harapannya tentu bisa mengantisipasi banjir,” imbuh dia.
Sementara itu, Camat Tugu, Abdul Haris menyebut jika normalisasi perlu dilakukan secepat mungkin. Apalagi beberapa kali masyarakat sudah menanyakan langsung kepada pihaknya terkait kepastian normalisasi.
“Memang sangat mendesak, warga sudah jenuh dan was-was dihantui banjir,” tambahnya.
Haris pun menjelaskan ada 40 bidang tanah di Mangkang Kulon, 270 bidang tanah di Kelurahan Mangunharjo yang sudah didata dan dipastikan mendapatkan ganti untung dari pembebasan lahan untuk normalisasi Sungai Plumbon.
“Kemungkinan ada penambahan ukuran, tapi dipastikan Desember selesai proses ganti untungnya. Sehingga tahun depan harapan kami bisa mulai dikerjakan,” katanya. []