Semarang – INFOPlus. Kapolsek Kaliwungu, Iptu Ruly Asmoro berhasil menyulap lahan kosong di kantornya menjadi kebun melon hibrida. Ia menginisiasi ketahanan pangan bagi lingkungan sekitar Mapolsek.
Perwira polisi di lingkungan Polres Semarang tersebut sukses menerapkan urban farming di sekitar tempat kerjanya. Lahan kosong di Mapolsek kini punya nilai manfaat bagi anggotanya dan warga sekitar.
Kepada wartawan, Iptu Ruly Asmoro berbagi kisah kreativitas program ketahanan pangan di Polsek yang ia pimpin. Pilihannya jatuh pada upaya budi daya buah melon hibrida, salah satu melon varietas unggul.
“Dalam pengolahan lahan Mapolsek kami menggandeng warga sekitar, khususnya yang memiliki kandang ternak baik ternak kambing maupun sapi,” kata Iptu Ruly, Senin (30/9).
Kotoran ternak dari warga digunakan Ruly sebagai pupuk, untuk menyuburkan tanah kosong Mapolsek seluas 50 m2 tersebut.
“Kegiatan ini dilaksanakan selain sebagai pemanfaatan lahan, juga sebagai program ketahanan pangan bagi anggota maupun warga sekitar,” terangnya.
Budi daya buah melon hibrida hasil olahannya sekaligus sebagai bahan edukasi bagi warga sekitar, sehingga diharapkan membantu perekonomian warga.
“Saat ini kami menanam total 100 tanaman melon, di antaranya melon hibrida yurika, melon hibrida jingga dan melon lokal. Setelah panen nanti, kami akan lakukan evaluasi untuk menanam tanaman lain selain melon, mungkin tanaman cabai, sawi atau ketela. Sehingga dapat lebih bervariatif di lahan yang tersedia saat ini,” imbuh dia.
Sementara, Kapolres Semarang AKBP Ike Yulianto W mengapresiasi kreativitas anggotanya.Ia mendukung penuh personel Polres Semarang yang mempunyai inovasi positif, Selain berguna bagi internal institusi Polri, juga sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Ia berharap, apa yang dilakukan Kapolsek Kaliwungu Iptu Ruly Asmoro bisa ditiru seluruh Polsek jajaran Polres Semarang.
“Silakan untuk berinovasi menjadi polisi yang terbaik, baik bagi intern instansi Polri maupun bisa menjadi terbaik bagi masyarakat sekitar. Sehingga meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi di tengah tengah masyarakat sekitar,” pungkasnya. (AK)