Pemkot Semarang Gelar Jambore Petani Cilik, Kenalkan Pertanian Sejak Dini

oleh
jambore petani cilik dan remaja tani di semarang
Salah satu kegiatan di Jambore Petani Cilik dan Remaja Tani di Mijen, Semarang. (Foto: Dok)

SemarangINFOPlus, Pemkot Semarang menggelar Jambore Petani Cilik dan Remaja Tani di Agro Purwosari, Mijen pada Sabtu (10/8). Kegiatan ini sebagai upaya pemerintah mengenalkan dunia pertanian modern sejak dini kepada generasi muda,

Dalam kegiatan Jambore Petani Cilik dan Remaja Tani ini, ratusan siswa SD dan SMP di Kota Semarang nampak antusias mengikuti dan belajar tentang pertanian masa depan berbasis teknologi hingga proses pengolahan makanan produk pertanian.

Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan betapa pentingnya mengenalkan profesi petani dengan cara yang lebih relevan dan menarik bagi generasi milenial.

“Sangat luar biasa karena ada kegiatan yang ingin menumbuhkan cinta untuk menjadi petani. Bagaimana petani-petani ini jangan dibayangkan seperti petani zaman dulu atau kolonial. Namun, adik-adik ini adalah generasi yang sudah memakai teknologi atau modernisasi pertanian,” ujar Mbak Ita, sapaannya, dalam keterangan tertulis, Minggu (11/8).

INFO lain :  Tokoh Agama Dan Mantan Teroris Ajak Masyarakat Deklarasi Pemilu Damai Dan Sejuk

Lebih lanjut, Mbak Ita menekankan pada jajarannya, termasuk para guru, bahwa pendidikan terkait pertanian harus dilakukan secara berkelanjutan. Tidak hanya melalui acara seperti ini, tetapi juga melalui kolaborasi dengan berbagai pihak secara terus menerus.

“Kita harus memberikan edukasi kepada anak-anak. Edukasi seperti ini jangan sekali saja, harus berkelanjutan. Di masa depan, kita harapkan bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk BRIN dan BRIDA,” kata dia.

INFO lain :  Naik Helikopter, Mbak Ita Pantau Lalu Lintas Arus Balik Lebaran Lewat Udara

Salah satu contoh inspiratif yang diungkapkan wali kota, yakni kisah sukses petani milenial Sandi Febrianto yang mengembangkan Sandi Buana Farm di kawasan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati, Semarang sejak 2019.

Sandi mengelola lahan hidroponik untuk budidaya selada di Gunungpati, dan telah berhasil membuktikan bahwa menjadi petani modern dapat menghasilkan keuntungan besar.

“Sekarang menjadi petani selada itu nggak susah. Nanemnya itu cuma berdiri saja, pindahin bibit-bibit dari lubang hidroponik pindah ke tempat satunya lagi. Penghasilannya banyak sekali, sampai puluhan juta,” ungkap dia memberikan motivasi kepada para peserta jambore.

INFO lain :  Pemilik Salon di Sragen Dibunuh Penjual Soto

Sementara itu Sandi menyampaikan pesan kepada para siswa bahwa profesi petani adalah masa depan yang menjanjikan.

“Jadi adik-adik jangan pernah malu bertani, karena pertanian itu adalah masa depan kita,” ujarnya.

Selama dua hari penyelenggaraan Jambore Petani Cilik dan Remaja Tani, 10 hingga 11 Agustus 2024, para siswa diajak untuk mengikuti berbagai kegiatan mulai dari Perkemahan Jambore, Pemilihan Duta Petani Cilik, gelar produk urban farming dan fun cooking, fun painting, pelatihan tabulampot hingga gelar teknologi tepat guna.