Ambarawa – INFOPlus. Sebuah rumah kosong di wilayah Dusun Krajan RT 3 RW 1 Desa Pasekan, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, terbakar, Sabtu (20/7) dini hari. Dugaan awal karena korsleting listrik.
Rumah kosong terbakar di Ambarawa ini terjadi pada sekira pukul 01.10 WIB. Tidak ada korban jiwa maupun luka atas kejadian tersebut mengingat rumah tersebut kosong alias tidak ada penghuni.
Kapolres Semarang AKBP Ike Yulianto Wicaksono membenarkan kejadian kebakaran tersebut. Ia mengatakan rumah tersebut sudah lama kosong. Di sebelah tempat kejadian ada rumah yang ditinggali dua orang, yakni menantu dari pemilik rumah yang terbakar dan anaknya.
“Laporan dari Kapolsek Ambarawa, rumah tersebut milik Bapak Partono dan istrinya yang sudah lama meninggal. Dan di sebelah rumah almarhum ada satu rumah yang ditinggali menantunya bernama Pak Bambang (63) dan anaknya bernama Joko (23). Sedangkan istri Bambang yang juga anak almarhum pemilik rumah Bapak Partono, telah meninggal dunia,” beber Ike yang baru beberapa hari menjabat Kapolres Semarang tersebut.
Penyelidikan awal, dugaan awal kebakaran tersebut akibat hubungan arus pendek atau korsleting listrik di bagian atap atau plafon rumah.
“Kejadian pertama diketahui Saudari Ayu (28) yang kebetulan terbangun dan rumahnya berseberangan dengan TKP,” ujar dia.
Saksi melihat api menyala di atap rumah dan memberitahu suaminya, Selanjutnya menghubungi perangkat Desa Pasekan Amin dan diteruskan ke Polsek Ambarawa.
Petugas Polsek Ambarawa kemudian meluncur ke TKP kebakaran dan menghubungi Damkar Unit Ambarawa untuk minta bantuan pemadaman.
Di lokasi kejadian, petugas membangunkan Bambang beserta anaknya untuk segera keluar dari rumah. Pasalnya, saat si jago merah mengamuk, keduanya sedang terlelap tidur.
“Dengan mengerahkan dua unit Damkar, api dapat dipadamkan sekitar pukul 02.00 Wib. Selanjutnya setelah dilakukan olah TKP dari Inafis Polres Semarang, dugaan asal api dari korsleting pada jaringan listrik yang berada pada atap rumah atau plafon,” terang Kapolsek Ambarawa AKP Abdul Mufid.
Abdul Mufid memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hanya saja kerugian yang dialami keluarga Bambang ditaksir sekitar Rp50 juta. (AK)