Batang – INFOPlus. Gempa bumi yang melanda Kabupaten Batang belum lama ini membawa dampak besar terhadap infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat. Hingga kini, ada 200 lebih rumah dan bangunan yang rusak imbas gempa.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang, sebanyak 239 unit rumah mengalami kerusakan. Tempat tinggal maupun bangunan lain yang rusak tersebut tersebar di tiga kecamatan utama, yakni Warungasem, Wonotunggal, dan Batang.
Kepala Bidang Kegawatdaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Batang, Muhammad Fajri, menyampaikan bahwa Kecamatan Batang merupakan wilayah dengan kerusakan rumah terbanyak.
“Di Kecamatan Wonotunggal, ada 2 rumah yang rusak, di Kecamatan Warungasem ada 88 rumah yang rusak, dan di Kecamatan Batang ada 149 rumah yang rusak,” ujarnya pada Selasa (9/7).
Di Kecamatan Wonotunggal, satu rumah masuk kategori rusak ringan dan satu lagi rusak sedang. Sementara itu, di Kecamatan Warungasem, 71 rumah mengalami rusak ringan, 12 rusak sedang, dan 5 rusak berat.
“Kecamatan Batang menjadi daerah yang paling banyak terdampak gempa. Di mana 120 rumah mengalami rusak ringan, 20 rusak sedang, dan 9 rusak berat,” jelas Fajri.
Secara total, rumah yang mengalami rusak ringan mencapai 192 unit, sementara yang rusak sedang sebanyak 33 unit, dan rusak berat sebanyak 14 unit. Data ini menunjukkan betapa luasnya dampak gempa yang melanda wilayah Kabupaten Batang.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Batang, Wilopo menambahkan bahwa dapur umum yang semula berada di masjid Desa Lebo, Kecamatan Warungasem, kini dipindahkan ke kantor Dinsos Batang.
“Tim yang bertugas memasak berasal dari Tagana, TKSK, dan PKH. Kami pindahkan ke kantor untuk memudahkan akses. Jumlahnya kita evaluasi karena info dari Tagana, BPBD menyatakan bahwa kalau masak sebanyak itu (1.500 porsi) kebanyakan,” imbuh dia.
Sementara itu, selain data dari BPBD Kabupaten Batang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Kota Pekalongan juga melaporkan adanya kerusakan di wilayah mereka. Tercatat ada 2 rumah warga yang mengalami kerusakan di Kecamatan Pekalongan Timur, sehingga total kerusakan rumah akibat gempa ini mencapai 241 unit.
Tak hanya rumah warga, gempa juga merusak berbagai fasilitas publik. Sebanyak 8 kantor pemerintahan, 15 fasilitas pendidikan, 5 tempat ibadah, dan 1 pasar tradisional mengalami kerusakan ringan. Kondisi ini tentu menambah beban penanganan bencana yang harus dihadapi pemerintah setempat. (AL)