Rp45 Miliar untuk Tata Kawasan Palagan Ambarawa

oleh
oleh

AMBARAWA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan penataan kawasan Palagan Ambarawa pada Oktober mendatang.

Penataan itu diharapkan dapat mengurangi kesemrawutan di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman depan Pasar Projo yang menjadi jalan utama antar kota.

“Penataan kawasan ini merupakan bagian dari program Kota tanpa Kumuh. Rencananya pengerjaan akan dimulai bulan Oktober 2020,” terang Koordinator Kabupaten Program Kotaku Yosep Krido Priyono saat meninjau calon lokasi yang terkena penataan di Kelurahan Kupang, Ambarawa, Rabu (15/7).

Dijelaskan, Ambarawa dipilih karena memiliki latar sejarah sebagai kota yang bersejarah dan unik. Ada kekayaan budaya perpaduan dari tiga etnis yakni Jawa, Belanda dan China wilayah ini. Potensi ini dapat dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata dengan menghilangkan kekumuhan di tengah kota.

Penataan kawasan Palagan Ambarawa, lanjutnya, akan mencakup wilayah seluas kurang lebih 30 hektare. Titik pekerjaan direncanakan dimulai dari pangkal jalan Jendral Sudirman di Kelurahan Kupang sepanjang kurang lebih satu kilometer.

Penataan meliputi aspek keteraturan bangunan, jalan lingkungan, drainase, persampahan, aspek kebakaran dan limbah. Total biaya yang akan digunakan sebesar Rp45 miliar.

“Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman ini akan dibangun pedestrian dilengkapi dengan street furniture seperti lampu hias, tempat duduk dan sarana pendukung kenyamanan lainnya,” jelasnya lagi.

Ditambahkan, selain di jalan utama, program penataan juga akan memperbaiki jalan permukiman di lingkungan Kupang Kidul Kelurahan Kupang. Permukiman di tepi jalan Jenderal Sudirman itu dinilai masih kumuh dan perlu ditata lagi.

Wakil Bupati Ngesti Nugraha mengimbau seluruh pemangku kepentingan di Ambarawa dapat mendukung rencana penataan kawasan Palagan Ambarawa ini.

“Penataan itu untuk menciptakan Ambarawa yang lebih maju dan menarik,” katanya.

Lurah Kupang Suryandaru menjelaskan, ada 21 KK yang terkena dampak penataan bangunan. Namun seluruhnya sudah mendapat ganti untung.

“Penataan lingkungan kali ini akan dirasakan oleh 600 KK lainnya,” ujarnya.(amb)