Jateng Jadi Provinsi Terbaik di Program Cek Kesehatan Gratis

oleh
cek kesehatan gratis
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi. Provinsi Jateng jadi yang terbaik di pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis. (Foto: Ist)

SemarangINFOPlus. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyatakan Jawa Tengah menjadi provinsi terbaik yang melaksanakan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari pemerintah pusat.

Pemprov Jateng dinilai menjalankan program tersebut secara total, salah satunya melalui program Dokter Spesialis Keliling (Spelling) yang langsung menjamah warga pedesaan.

“Terima kasih Jateng yang lakukan Cek Kesehatan Gratis paling banyak se-Indonesia,” kata Budi saat pelepasan Peserta KKN Tematik, Magang dan Magang Lulusan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks Gubernuran, Kota Semarang, Jumat (9/5).

INFO lain :  KA Brantas Tabrak Truk Trailer di Semarang, Timbulkan Ledakan Bola Api

Budi membeberkan, dari sekira 4,8 juta orang yang melakukan cek kesehatan gratis secara nasional, sebanyak 2 juta orang di antaranya merupakan warga Jateng.

“Jateng paling tinggi, 40 persen angkanya. Lebih tinggi dari provinsi terdekatnya seperti Jawa Timur dan Jawa Barat,” ucapnya.

Budi menekankan, bila anggaran pengeluaran masyarakat pada bidang kesehatan tinggi maka sebaiknya ditekan melalui skrining atau pencegahan penyakit dengan mengikuti CKG setahun sekali.

INFO lain :  Mbah Sukam Sambat, Sulit Dapat Pupuk Bersubsidi

Dalam kesempatan itu, Budi juga mengajak ratusan mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang yang akan mengikuti KKN tersebut, untuk lebih masif dalam mengedukasi masyarakat tentang program Cek Kesehatan Gratis.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyatakan, Pemprov Jateng punya program Kecamatan Berdaya. Melalui program itu, mahasiswa yang mengikuti KKN Tematik bisa menggunakan program tersebut untuk lebih dekat dengan masyarakat.

INFO lain :  Penerimaan Anggota TNI 100 Persen Gratis

” Ilmu yang dipunyai bisa praktikkan di sana,” ucapnya.

Ditambahkan, program KKN bisa menjadi investasi pembangunan ke depan. Luthfi berharap, kampus bisa membuat program desa binaan. Lokasinya di desa-desa yang dijadikan sebagai tempat KKN mahasiswa.

Untuk diketahui, sebanyak 600 mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang akan diterjunkan di desa-desa untuk mengikuti program KKN. Di antaranya di Kabupaten Magelang, Semarang, dan Banyumas. []