Pj Gubernur Jateng Ajak Pers Ikut Awasi Pilkada

oleh
Pers Pilkada
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana ajak insan pers ikut sosialisasikan Pilkada serentak 2024 sekaligus cegah Golput. (Foto: Ist)

SemarangINFOPlus. Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengajak pers berperan aktif dalam mengawasi penyelenggaraan Pilkada serentak 2024.

“Kita harapkan media pers ikut memastikan penyelanggaraan pilkada dapat berjalan dengan aman dan kondusif,” kata Nana saat membuka kegiatan Penguatan Keterbukaan Media atau Pers dalam Mendukung Keterbukaan Demokrasi di Front One HK Hotel, Kota Semarang, pada Rabu (30/10).

Dikatakan Nana, pers juga memiliki peran penting dalam pendidikan politik masyarakat. Karena itu, ia juga meminta media untuk turut melakukan sosialisasi lewat pemberitaan agar masyarakat menggunakan hak pilihnya pada Pilkada 2024 alias tidak Golput.

INFO lain :  Tingkatkan SDM Pengelola Air, Pemprov Jateng Gandeng UNESCO-IHE Institute for Water Education

Nana membeberkan, KPU telah menetapkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di wilayah Jateng pada Pilkada 2024, yakni sebanyak 28.427.616 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 31,96% merupakan pemilih milenial dan 21,89% merupakan pemilih gen Z.

INFO lain :  Uji Coba PTM Sekolah Menengah di Jateng 5-6 April. Ini Syaratnya !

“Jadi kalau kita hitung generasi milenial dan Gen Z ini, ada sekitar 53% pemilih. Mereka selama ini tidak asing dengan media online,” ujarnya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah, Haerudin menuturkan, kegiatan ini diikuti 50 penggiat media dari media cetak, media online, TV dan radio.

“Kegiatan ini untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan media dalam mewujudkan pilkada damai,” katanya.

INFO lain :  Standarnya 34 Ribu. Saat ini Sudah 70 Ribu

Kegiatan ini juga untuk memperdalam pemahaman tentang pentingnya jurnalisme positif dalam proses pilkada 2024. Selain itu juga mendorong terciptanya kolaborasi dengan unsur pentahelix.

Haerudin menambahkan, kegiatan ini juga untuk menguatkan komitmen media dalam melawan hoaks dan ujaran kebencian, serta membangun narasi yang mendukung perdamaian dan kesatuan. []